"Kau itu lamban sekali, mengambil wajan saja sampai harus berjinjit. Cepatlah sedikit kau membuang waktuku!"
Yunho menopangkan wajahnya dengan kedua tangannya yang tertumpu diatas meja. Berusaha menenangkan diri untuk tidak memeluk pinggang ramping yang ada didepan matanya.
Pinggang yang sejak tadi bergoyang kesana kemari seakan menggodanya.
Empat sudut siku-siku muncul di dahi Jaejoong. Bukan maunya terus berdiri ditempat yang sama berusaha mengambil wajan yang diletakkan lebih tinggi darinya.
Kenapa namja Jung itu malah mengomelinya?
Bukannya membantu?
Benar-benar tidak berguna! Umpat Jaejoong dalam hati.
"Kau sudah berada disitu lima menit, Jaejoong-san." Yunho melirik jam dinding yang berada diatas kulkas.
Jaejoong semakin geram.
Kalau saja ia setinggi Changmin pasti ia akan cepat mengambil apapun yang berada diketinggian.
Lagipula, orang bodoh mana yang menyimpan wajan didalam lemari? Paling atas pula.
Bukankah lebih baik digantung saja ditempat yang mudah dijangkau karena wajan itu sangat penting dalam peralatan memasak?
Tadinya ingin mengurungkan niatnya untuk memasak namun mengingat Changmin yang memasang wajah memelas tadi akhirnya Jaejoong kembali bersemangat untuk membuat Changmin kenyang.
"Berhenti berkomentar Jung!"
Dan ah!
Jaejoong akhirnya dapat menggapai gagang wajannya dan-
"-AWAS!"
PRANG!
"OMO! Suara apa itu?"
Junsu berlari dari arah ruang tamu dan mendapati lemari bagian atas yang biasanya terisi rapi dengan panci dan wajan, kini kosong.
Wajan dan panci itu berserakan dilantai.
Dan oh!
Junsu pun mendapati Jaejoong tak jauh dari tempat wajan dan panci yang berserakan, berbaring menindih tubuh besar Yunho dengan kedua tangan Yunho yang memeluk erat pinggang ramping Jaejoong.
Hasrat Yunho yang ingin memeluk pinggang ramping itu akhirnya terwujud meski ia harus mengorbankan tubuhnya ditindih Jaejoong dan merasakan punggungnya sakit akibat berbenturan dengan lantai.
"Apa pelukanku begitu nyaman sampai kau tetap bertahan disitu, Kim Jaejoong-san?"
Suara berat Yunho menyadarkan Jaejoong dan membuat doe eyes yang terpejam takut itu terbuka.
Mendapati wajah Yunho yang begitu dekat dengannya ditambah dengan posisi mereka yang menempel Jaejoong pun berusaha bangkit setelah pelukan tangan kekar Yunho dipinggangnya lepas.
Namun bodohnya lagi Jaejoong salah mengambil tumpuan sehingga lututnya tidak sengaja menekan-ehem-milik Yunho yang terlihat dari luar saja sudah-ehem-besar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Un Autre Destin
FanfictionKim Jaejoong seorang pelajar biasa yang ditemukan secara tidak sengaja oleh sekelompok pemuda dari Korea Selatan. Dipaksa menjadi model dan menjalani hari-hari yang tidak biasa. Hingga sebuah rahasia terungkap dan mengubah takdir hidup Kim Jaejoong...