Perlakuan Junsu, Changmin dan Yoochun jelas secara terang-terangan memojokkan Yunho karena perbuatan Yunho yang telah melecehkan Jaejoong serta membohongi mereka bertiga.
Mulai dari mengatakan kalau ia tidak tahu menahu kenapa Jaejoong menghindari mereka, menyembunyikan rekaman bukti pelecehannya pada Jaejoong serta isi percakapannya dengan Jaejoong yang ‘cukup’ kasar.
Terlebih Junsu, namja berwajah imut itu bahkan tidak mau melirik ke arah Yunho sedikit pun. Ia sampai mogok memasak dan membuat Changmin berteriak frustasi akibat perutnya yang kelaparan dan dampaknya sendiri kembali pada Yunho—yaitu isi dompetnya semakin menipis karena Changmin terus meminta uang kepadanya.
Yunho tahu ia memang bersalah.
Semenjak malam itu ia merasa memiliki banyak kesalahan pada Jaejoong apalagi mengingat air mata yang terjatuh dari doe eyes Jaejoong yang entah kenapa membuat dadanya terasa sakit.
Perasaan tertekan pun sedang melanda Yunho tanpa di ketahui yang lain.
Flashback
“Aku akan memberikanmu perusahaan itu dengan syarat..”
Namja paruh baya bersenyum joker itu melemparkan sebuah map ke arah Yunho. Sedangkan Yunho hanya memasang wajah datarnya guna mengimbangi charisma namja yang merupakan teman lama sang Appa.
Dengan sikap dasar angkuh, tentu saja Yunho tidak ingin kalah tersaingi dengan namja paruh baya itu.
Benar dugaannya, pengusaha sukses itu tidak mungkin mau menyerahkan perusahaan hampir bangkrut itu dengan mudah padanya yang hanya seorang namja yang baru saja lulus kuliah dan tidak memiliki harta apapaun selain pemberian sang Appa.
Walaupun kelihatannya tidak berharga di mata orang, namun di mata pengusaha ambisisus yang sama seperti Appanya, tentu saja itu merupakan ladang emas baru untuk memperluas kerajaan bisnisnya.
Apalagi namja paruh baya itu menawarkan dengan harga yang lebih tinggi dari Yunho saat ia membeli perusahaan itu dari pemilik aslinya.
Yunho meraih map itu kemudian membukanya.
Dari dalam sana terdapat selembar foto yang cukup usang. Foto dengan objek seorang anak kecil berpakaian sailor dengan syal berwarna merah yang melingkar di lehernya. Namja cilik itu memeluk sebuah boneka gajah berukuran sedang. Kedua pipinya memerah sangat kontras dengan warna pucat kulitnya.
“Dia Choi Youngwoong. Mungkin saat ini umurnya sudah genap delapan belas tahun.”
Senyum joker pun menghilang dari wajah sang namja paruh baya, membetulkan letak kacamatanya, melirik Yunho yang masih terpaku menatap selembar foto itu. Foto usang yang masih terlihat bagus dengan objek yang manis.
“Lalu?”
Yunho menaikkan sebelah alisnya. Dalam pikiran menerka-nerka apa maksudnya. Untuk apa pengusaha itu menunjukkannya foto seorang bocah padanya?
Choi Siwon. Pengusaha sukses pemilik Hyundai departemen store itu menghela nafasnya.
Tatapannya lurus menatap sebuah bingkai foto diatas mejanya yang selalu ia pandangi ketika ia merindukan sosok yang telah lama hilang darinya. Darah dagingnya yang tidak pernah sedikitpun ia ketahui nasib dan kabarnya serta statusnya yang mungkin masih hidup atau sudah mati.
KAMU SEDANG MEMBACA
Un Autre Destin
FanfictionKim Jaejoong seorang pelajar biasa yang ditemukan secara tidak sengaja oleh sekelompok pemuda dari Korea Selatan. Dipaksa menjadi model dan menjalani hari-hari yang tidak biasa. Hingga sebuah rahasia terungkap dan mengubah takdir hidup Kim Jaejoong...