Playlist: Far From Home (The Raven) - Sam Tinnesz; Dangerous Game - Klergy, BEGINNERS
.
.
.
Mark menyaksikan Lia yang memotong roti dan menyuapi Hwanhee di meja makan. Setelah pertemuan lanjutan, mereka bertiga resmi pindah ke kediaman Taeyong, di sebuah kastil tua di daerah Josevof.
Keresahan dan kegelisahan Mark tidak mereda. Di sudut langkan lantai dua, dengan puncak kepala Lia dan Hwanhee yang menghadapnya, serta lilin-lilin yang menggantung di atas mereka, Mark diam-diam merindukan Haechan dan merasa malu sebab tidak banyak yang bisa ia lakukan. Alih-alih melindungi lelaki itu, ia lantas lari mengikuti instruksi Sungwoo. Kini, ia berada berkilo-kilo meter jauhnya dari sang kekasih, tanpa tahu apa yang mungkin sang ayah lakukan pada lelaki itu. Mark seketika menggelengkan kepala ketika bayangan seram merasuki pikiran.
Taeyong, yang kemudian Mark ketahui sebagai sosok Pravidlo terbuang, yang keberadaannya tidak diakui oleh sesama klan, pun tidak dienyahkan menjadi vampir liar, melainkan mengasingkan diri ke negeri orang, merupakan sosok yang mendukung rencana Sungwoo mempertahankan kesinambungan pemerintahan bangsa vampir setelah lengsernya Oh Sehun. Taeyong bukan pribadi yang melek atas hukum, atau berkehendak terjun ke dalamnya, tetapi kabar dari Sungwoo terkait kekacauan di ranah pemerintah membuat ia berpikir ulang. Mempertahankan pemerintah kemungkinan adalah jalan terbaik, tanpa peduli bahwa merekalah yang mengasingkan ia dan keluarganya akibat tuduhan pemuka aib bagi klan Pravidlo.
Praha menjadi tempat Taeyong mengasing, jauh dari pemerintah, tetapi dekat dengan tempat suci di mana segala hal bermula; tempat yang menjadi singgasana Dewi Selene serta kelahiran anak pertamanya, Nenek Moyang bangsa vampir. Di Praha, ia menemukan vampir lain yang turut mengasingkan diri, entah akibat terjelak oleh hukum tak adil, atau akibat pelepasan diri dari lingkup keluarga sebab label nama baik yang membuat jemu. Seperti Johnny misalkan, putra salah seorang dewan Pravidlo yang dituntut menjadi vampir 'terhomat' sesuai keinginan sang ayah dan mata semua orang. Namun, itu bukan hidup yang Johnny inginkan.
Kemudian, ada kakak-beradik Seulgi dan Jisung, serta Taeil, para Mier yang melarikan diri sebab menganggap pemerintahan bangsa dijalankan dengan semena-mena, dan puncak kemuakan mereka adalah ketika pecahnya revolusi dua puluh tahun silam. Tidak ada yang bisa mereka anggap benar setelah itu, baik Sungwoo sekalipun. Mereka menyingkir sejauh mungkin dari jangkauan hukum dan hidup dalam pengasingan bersama Taeyong yang mereka anggap lebih baik.
Namun, meski mereka hidup dengan baik di sini, Mark menganggap ini bukanlah jalan hidup yang benar. Keberadaan vampir buangan memang menguntungkan pihak-pihak yang memiliki pertentangan dengan pemerintah; mereka bisa dijadikan alat penumpuk informasi ilegal atau penasihat netral, yang dengan satu atau lain cara dapat membantu pemerintah menjadi lebih baik. Namun, tak peduli sebaik apa kiprah mereka di balik tirai, vampir buangan tetap akan mendapat cap sebagai pengkhianat. Jasa mereka mengembalikan keseimbangan bangsa tidak akan pernah terhitung. Bagaimanapun, suka atau tidak, semua vampir harus berada dalam jangkauan hukum, dan hukum harus diperbaiki supaya bisa menjangkau seluruh lengan secara adil dan merata. Tidak ada satu pun suara yang pantas diabaikan.
Setelah berdiam tanpa hal untuk dilakukan, Mark pun memutar badan, meninggalkan langkan dan menuju ruangan Taeyong. Ia mengetuk pintu satu kali, dan tanpa perlu izin, ia mendorong pintu hingga terbuka.
"Apa?" tanya Taeyong saat mendapati Mark berdiri di ambang pintu ruangannya.
Mark melangkah masuk setelah menutup pintu di balik punggung. Dengan santai, ia melangkah mendekat sambil memperhatikan fitur di ruangan Taeyong satu per satu. Lukisan The Starry Night karya Vincent van Gogh menggantung di sisi kanan ruang, sedang di bawahnya, sebuah meja memuat guci Cina berharga. Di atas perapian, kepala kuda tergantung rendah. Kedua matanya yang berlubang tertancap oleh sebuah anak panah. Mark tidak tahu kalau Taeyong memiliki selera yang cukup eksentrik. Karpet beledu hijau kasar terasa bersengkarut di bawah sol sepatunya ketika Mark melangkah semakin jauh.
![](https://img.wattpad.com/cover/243759198-288-k237758.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
[✓] Ocean Eyes Arc #2: Burning Soul [Bahasa]
Fanfiction[SUDAH CETAK] Mengecap diri sebagai makhluk haram jada tidaklah cukup. Peristiwa suram malam itu terus menghantui Haechan, memupuknya dalam rasa bersalah dan jalinan fakta yang berusaha terus ditampik. Youngho berhasil menjadikannya boneka tali yang...