© [Naruto punya sensei Masashi Kishimoto!!]
∘₊✧──────✧₊∘
꒷︶꒷꒥꒷‧₊˚꒷︶꒷꒥꒷‧₊˚-Happy Reading-
Disinilah aku berada. Didepan gedung megah yang menjadi Kantor terbesar di Tokyo. Terdiri dari pusat perbelanjaan sampai lantai 4, di lantai 5 sampai 8 adalah hotel khusus untuk pasangan miliarder dan lantai 9 sampai 20 adalah kantor pusat yang menggerakkan area industri fasion. Dan semua itu dimiliki oleh seorang pria muda bermarga Uchiha. Benar, Uchiha Sasuke. Anak bungsu dari keluarga berpengaruh di Jepang, diusianya yang menginjak 24 tahun. Pemuda itu mampu memimpin dan membuka peluang bisnis yang sampai saat ini terus menerus berkembang pesat.Ini sudah yang ketiga kalinya aku berkunjung, tapi tetap saja rasa takut memenuhi dadaku. Benar juga, apa aku beli sesuatu dulu sebelum menemui Sasuke-kun? Akh! Bagaimana dengan itu saja? Baiklah, Sakura mari beri kejutan untuknya. Semoga saja Sasuke-kun suka.
***
Selesai membeli binkisan kecil, Sakura lekas menuju lift yang menghubungkan perkantoran. Jantungnya sejak tadi tak henti-hentinya berdebar, meskipun ini tergolong hal yang wajar bagi sepasang kekasih. Sakura tetap saja takut datangannya ini malah mengganggu waktu Sasuke, tapi karena dirinya sudah lama tidak menghabiskan waktu bersama. Seharusnya Sasuke baik-baik saja dengan kunjungan ini.
Lift terbuka, Sakura masuk ke dalam dan menekan nomor lantai. Gadis itu merapikan sedikit rambut pink panjangnya, siap bertemu sang pujaan hati.
***
"Tidak ada ditempat?" Beo Sakura kebingungan, aneh sekali. Apa ada bisnis mendadak sampai Sasuke harus mengambil 3 hari?
"Eem... Kira-kira kapan Sasuke-kun akan kembali dari perjalanan bisnisnya?" Tanya Sakura kembali, memastikan bahwa lelaki itu benar akan datang.
"Saya akan menghubungi anda lagi jika Tuan sudah kembali." Ucap Karin, selaku sekretaris dari Uchiha Sasuke. Tidak seperti dirinya yang biasa, Sasuke sampai harus melakukan perjalanan bisnis selama 3 hari. Apa pekerjaan disana sepenting itu sampai-sampai pria itu tidak mengabarinya?
Mungkin Sakura harus bertanya pada Naruto nanti setelah sampai rumah.
***
Canggung. Hinata tidak tahu harus bagaimana usai aksi menjauhkan diri dari Sasuke berakhir dengan pria itu memberinya kecupan singkat di pipi mulusnya.
Tubuh dan pikiran Hinata dalam sekejap hilang, digantikan dengan rasa panas yang menyerang seluruh wajah hingga ke leher dan telinganya.
Hinata dengan reflek melempar bantal yang ada disampingnya pada wajah pria itu dan segera menyembunyikan seluruh diri dalam selimut.
Pipinya sejak tadi terus memanas meskipun Hinata sudah berusaha menetralkan detak jantungnya yang memompa laju seperti habis berlari 1 km. Sebenarnya ada apa dengan tingkah pria itu?!
"Padahal saat pertemuan pertama, kau terlihat begitu dingin layaknya putri es. Sekarang malah merona hebat karena satu gerakan dariku? Kau memang penuh dengan kejutan, Hyuga Hinata."
Hinata yang mendengar ejekan itu mendelik sinis, "Tidak ada orang yang normal jika dipeluk seerat itu tanpa berdebar. Kecuali Anda pernah pacaran sebelumnya." Meskipun selama 16 tahun, Hinata sama sekali tidak tertarik menjalin hubungan dekat dengan pemuda seumuran dengannya. Hati Hinata tetap Naruto yang memiliki walaupun harus terus menelan kenyataan pahit bahwa gadis yang pemuda itu cintai bukanlah dirinya.
Melainkan Haruno Sakura. Gadis musim semi yang selalu disinari cahaya hangat matahari. Berbanding terbalik dengan dirinya yang sepenuhnya tenggelam dalam gelapnya langit mendung.
Hidupnya jadi makin rumit lagi lantaran Uchiha Sasuke, pria mapan berusia 24 tahun yang digadang-gadang akan mewariskan perusahaan Ayahnya saat usia pria itu genap 25 tahun. Namun untuk menyempurnakan posisi itu, Hinata dipilih untuk bersanding dengan pria ini sebagai sosok istri idaman banyak pria.
Sasuke kembali mendekat kepada Hinata yang sibuk tenggelam dalam pikirannya sendiri. Dengan satu dorongan lembut, tubuh Hinata yang sedang duduk di kasur terkulai ke belakang.
Menyentak si pemilik badan kembali ke kenyataan dan menyaksikan Sasuke yang sudah kembali membenamkan wajahnya ke ceruk leher Hinata.
Hinata yang lagi-lagi kecolongan berusaha melepaskan diri dari kukungan erat Sasuke, namun karena perbedaan kekuatan. Aksi protes Hinata berakhir dengan kemenangan telak Sasuke yang sudah tenggelam dalam tidur.
Pada akhirnya Hinata pasrah jadi bantal tidur pria ini setelah aksi protesnya kalah dari pelukan erat Sasuke.
Teringat akan satu hal, Hinata dengan pelan membuka percakapan ditengah keheningan yang canggung. "Uchiha-san, apa anda sudah menghubungi Kantor--"
"--tidur saja, dan jangan pikirkan hal lain." Potong Sasuke tenang sambil menghirup aroma lavender kesukaannya tanpa repot untuk membuka mata. Jujur, Sasuke hanya ingin menghabiskan waktunya disini sebanyak mungkin dengan Hinata.
Dan melupakan semua perasaan bersalah pada Sakura...
Sang kekasihnya..
•TBC•
yoo setelah beberapa bulan menggantung #plak
Akhirnya diriku bisa up huhuhu (πーπ)Sesekali aku ambil pov dari bagian sakura, soalnya kalau dari kisah Hinata mulu. Kalian nanti cepat busan :)
Yup,karena nih cerita udah up
See you in next week ^^~
Stay safe Minna-san ヾ(*⌒ヮ⌒*)ゞ© Selasa, 27 April 2021
Another note after revision!!
Minna-san, konnichiwa~
Gimana kabarnya? Sehat? Puji Tuhan 😊. Semoga dengan updatenya chapter ini bisa membuat kalian senyam senyum sendiri menghalu jadi Hinata :v
Baiklah, see you next chapter 👋🤭😏
© Kamis, 21 November 2024
KAMU SEDANG MEMBACA
Your Light [Slow Update]
Fanfiction[ Fanfiction & Romance ] Dinikahkan secara sepihak oleh sang ayah, Hinata merasa dunia berlaku tidak adil. Terlebih pria yang menjadi calon suaminya memiliki kekasih, walau hubungan tersebut di tentang lantaran derajat mereka tak sama. Seakan Kami...