Red Thread -[Prt.7]

416 45 4
                                    

⊱ ────── {.⋅ ♫ ⋅.} ───── ⊰
꒷︶꒷꒥꒷‧₊˚꒷︶꒷꒥꒷‧₊˚

© [Naruto punya sensei Masashi Kishimoto!!]

========

Malas. Saat ini Hinata sungguh tidak mau pergi ke sekolah. Tidak ada guna baginya juga hadir dikelas jika kembali melihat Sakura tebar senyuman ke seluruh kelas, membuat mata miliknya jadi iritasi. Apa lagi jika Naruto sudah berada di samping gadis itu, udara jadi berpolusi yang ada.

Apa sebaiknya ini Hinata bolos saja? Lagi pula bolos 1 kali tidak akan membuat otaknya bodoh, dan kebetulan juga cuaca begitu mendukung niatnya pergi menikmati udara bersih.

"Hm~ sepertinya seru jika aku pergi ke pantai, cuacanya juga mendukung. Yosh! Sudah aku putuskan, ayo bolos pergi menuju pantai!" ucap Hinata memilih untuk bolos. Dan tujuan utamanya tentu bukan ke Cafe atau tempat tongkrongan anak milenial masa kini, tapi jauh dari hiruk pikuk bisingnya kota Tokyo.

Pantai Maemaha adalah tujuan utama Hinata untuk menghabiskan 1 hari tanpa perlu mendengar penjelasan panjang Sensei di kelas.
Toh sebentar lagi musim panas datang, jadi tidak ada salahnya menjadi orang pertama yang mengunjungi pantai tersebut di pertengahan bulan april. Yah, meskipun cuacanya masih sejuk agak dingin. Tapi itu tidak menyurutkan semangat Hinata untuk pergi.

Bermodal perbekalan seadanya, Hinata pindah haluan yang tadi ingin memakai bus langsung banting belok ke stasiun kereta. Yup, karena tujuannya jauh jadi demi menghemat biaya transportasi, serta tidak ingin repot berdesakan di bus yang rawan akan grepe-grepe om resek. Hinata memutuskan untuk naik kereta saja.

= Skip time =

Hinata sudah berada di stasiun kereta, dan saat ini sedang menunggu kedatangan kereta menuju kota Okinawa. Namun, baru saja ingin mengikuti orang-orang yang akan berangkat, tangan Hinata ditarik seseorang dan orang tersebut juga menjauhkannya dari pintu masuk kereta. Marah? Tentu saja Hinata saat ini marah, rencananya untuk bolos sekolah hancur karena ditarik oleh sosok pria yang tidak dirinya kenal!

"Chotto! Kau! Berhenti menarikku! Keretanya sebentar lagi pergi!" pekik Hinata berusaha melepaskan diri dari genggaman pria itu sekuat tenaga. Tapi, bukannya terlepas pria itu makin mengeratkan genggamannya dan itu membuat Hinata mengiringis sakit.

"Diamlah, orang-orang nanti salah paham dan mengira aku ingin melukaimu." sahut suara bariton itu tenang, tetap menarik Hinata agar terus berjalan menjauh dari kereta bawah tanah.

Deg! Suara inikan?!

Mata Hinata kini sepenuhnya terfokus pada sosok pria yang menariknya saat ini, dengan topi hitam yang dikenakan serta jaket denim yang dipakainya, membuat sosok ini terlihat mencurigakan. Tapi bukan itu masalahnya saat ini, bagaimana bisa 'calon suaminya' tahu Hinata ingin pergi dengan kereta? Apa jangan-jangan!?

"Jika kamu mengira aku mengikutimu itu salah besar. Kebetulan aku tadi selesai mengantar ibuku pergi menuju stasiun kereta, jadi jangan berpikir yang aneh-aneh." ucapnya tiba-tiba, membuat Hinata yang sudah berprasangka buruk bungkam sambil terus ditarik.

Mana Hinata tahu pria ini sedang mengantar kepergian ibunya sampai stasiun kereta, tapi sebentar, apa hubungan itu dengan kejadian ini sekarang?

"Em... Lalu kenapa kau menarikku menjauh dari kereta?" tanya Hinata polos, tidak mungkinkan ini orang berniat ingin menculiknya. Pria itu berhenti berjalan, lalu berbalik dan dengan random malah menggendongnya. Hinata yang lagi dan lagi di kagetkan dengan tindakan tidak terduga pria ini, shock tanpa bisa mengatakan apapun.

"Kalau kamu pergi pakai kereta, Ibuku bisa saja melihatmu dan mungkin parahnya. Beliau juga pasti akan menegur mu karena ketahuan bolos pada hal sudah tahu musim ujian sekolah akan segera berlangsung."

Sasuke, pria yang saat ini menggendongnya menjelaskan maksud dari tindakan yang dirinya lakukan. Bukan semata-mata untuk membuat Hinata salah paham, hanya saja pria tu tidak ingin 'calon istrinya' mendapat masalah saat ketahuan bolos dan malah berakhir kena hukum. Di sisi lain, Sasuke hanya ingin mengenal lebih jauh seperti apa sosok asli gadis ini. Trik modus jadul.

"Huft~ oke, aku paham. Tapi bisakah anda turunkan saya dulu? Sekarang ada banyak sekali orang yang menatap kita dengan curiga!!"

Hinata tahu pria ini mencegahnya bertemu dengan calon mertua, dan gadis itu sungguh berterima kasih. Tapi!! Bisakah jangan menarik perhatian seperti ini!? Hinata tidak ingin dikira simpanan om-om!! Tidak! Itu tidak boleh ketahuan siapapun bahkan oleh Naruto!

Deg!

"Apa yang dipikirkan otakmu itu?"

Sasuke menatap wajah gadis dalam gendonggannya. Ekspresi gadis itu terlihat sangat terganggu dengan sesuatu, entah apa kah itu. Yah jelas begitu, Sasuke bukan pembaca pikiran, dia adalah Ceo muda yang berhasil meraih jabatan luar biasa ini diusianya yang baru 25 tahun.

"Anda sedang luang, kan? Kalau begitu... Apa anda mau pergi ke pantai bersama saya?"

****

Hiyaaaaahhhhh akhirnyaaaa update!!!
/taburbungarampai/#kyaa!

Siapa yang penasaran? ngga ada ya? Okelah :')

Soo bagaimana minna-san? Terhibur? Baguslah kalau terhibur. Oke kejar deadline buat lapak sebelah, kasihan ga keurus. Berdebu sekali ☺

Oke see you next time 😀👐

AN After revisi!

Kelar, walau harus motong dikit 200 kata :v
Lanjut lagi bertapa mancing 'alur' :D

👋👋

Your Light [Slow Update]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang