022

4.3K 465 23
                                    

Family Love ?

"Tou-chaaaaan!!" Naruto berteriak berlari dari lantai atas, menuruni tangga dan menghampiri Fugaku yang sedang menikmati teh paginya di ruan tengah. "Tou-chaaaan.. Tou-chaan" Naruto duduk di samping Fugaku, menggoyangkan lengan Fugaku tanpa peduli jika teh yang di pegang Fugaku akan tumpah.

"Ada apa, hm?" tanya Fugaku kalem.

"Sasuke tidak mau bangun. Ini sudah siang, kita harus pergi ke sekolah sekarang" adu Naruto. Fugaku mengernyit,

"Sekolah? Untuk apa?" tanya Fugaku.

"Mou! Hari ini acara kelulusan Karin Nee-chan! Kan Papa sudah bilang kemarin!" Seru Naruto jengkel.

Mikoto yang kebetulan mendengar ucapan Naruto pun menghentikan kegiatannya. Seakan baru teringat kegiatan mereka hari ini.

"SEGERA BERSIAP!" Seru Mikoto langsung, ia menyuruh para pelayan menyelesaikan masakannya dan ia segera menuju kamar untuk bersiap.
.
.
.
"Papa~" Naruto berlari sembari melambaikan tangan saat penglihatannya menangkap sosok Minato yang sedang memfoto Karin bersama Kushina dan Sara.

"Oh, kau sudah datang?" tanya Minato sembari memberikan pelukan untuk Naruto.

"uhm. apakah Naru telat?"

"Tidak, Nee-chanmu juga baru keluar" jawab Minato. Naruto menangguk mengerti, ia melepas pelukannya pada Minato dan menghampiri Karin.

"Nee-chan~ Omedetouu~" seru Naruto sembari menyodorkan buket bunga yang dia bawa.

"Waa~~ Arigatou Naru-chan~" Karin menerima bunga pemberian Naruto dengan senang hati.

"Yo, Sasuke" seseorang menghampiri Sasuke yang berdiri di belakang rombongan yang sedang saling berebut untuk berfoto dengan Karin. Tidak dengan Fugaku dan Sasuke tentu saja.

Sasuke menolehkan kepalanya untuk melihat siapa yang memanggilnya.

"Tcih, dan berdecak saat melihat siapa orang itu. Pain, ketua, eh mantan ketua klub basket yang juga lulus hari ini.

"Kau -!"

"Maa maa, senpai, kau seperti tidak tau Sasuke saja." Neji yang baru datang segera merangkul Pain yang hendak menggeplak Sasuke yang tidak pernah bersikap sopan dengan para senpainya.

"Ck, selamat berjuang Nagato" ujar Pain sembari menepuk bahu Nagato yang naik jabatan sebagai kapten klub basket untuk satu tahun kedepan.

"sialan kau -!"

"Waa, senpaai~ Omedetouu~" Naruto yang melihat sosok Pain di dekat Sasuke segera menghampiri mereka dan mengucapkan selamat pada Pain.

"WOooo~ Kouhai manisku datang kemari rupa -

-GREP-

Sasuke langsung menarik tubuh Naruto ke dalam pelukannya saat melihat Pain akan segera menerjang tubuh mungil Naruto itu.

"jauhkan tangan mesummu, Oji-san" ujar Sasuke datar.

"KAU-"

"Hai, Naruto-kun, bagaimana kabarmu?" tanya Nagato pada Naruto, memotong ucapan Nagato yang hendak marah pada Sasuke.

"Ah, Nagato-senpai. Uhm, aku baik. Bagaimana dengan senpai?" tanya Naruto balik.

Agaknya klub Basket sudah tau sedikit besarnya masalah Naruto. Bagaimanapun masalah Naruto kemarin sempat membuat Sasuke pergi meninggalkan ragannya yang sempat berpengaruh untuk performa klub mereka.

Jadi sekarang mereka sedang mengobrol saja, kebetulan sekalian menyapa orang tua Naruto dan Sasuke yang ada di sana. Meski terbesit di dalam pikiran Nagato dan Pain, yang lulus satu orang yang datang sekampung. Orang kaya mah bebas.

Family Love?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang