007

7.1K 705 120
                                    

Family Love?

Hari-hari berjalan normal. Naruto sudah kembali ke sifat ceria nan menggemaskannya. Kandungan Deidara sehat. Dan keluarga mereka menjadi overprotektif akan hal itu. Dan pekerjaan Deidara mulai di lakukan di rumah karena samg Ayah melarang ia terlalu lelah dengan pekerjaan di kantor. Jadi untuk sementara pekerjaan Deidara di pegang oleh asistennya. Kakuzu.

Sementara permasalahn Karin, gadis itu di skors selama 3 bulan. Dan ini sudah 2 bulan lebih Karin menjalani masa skors. Minggu depan sebelum ujian semseter, gadis itu sudah muali bersekolah seperti biasa. Dan orang tua dari gadis itu sudah mengirim permintaan maaf atas kelakuan putri mereka melalui sebuah parcel. Sebenarnya Fugaku dan Sasuke ingin sekali memberikan hukuman yang lebih. Namun Naruto mereka -Narutonya Sasuke melarang keras mereka. Dengan ancaman mogok makan. Mereka bisa apa? Setidaknya gadis itu mendapat ganjaran sudah cukup menurut Naruto.

Ah ya, Naruto tidak hanya kembali ceria, tapi ia menjadi super manja pada Deidara. Terkadang setiap malam ia akan masuk kekamar ItaDei, dan menyelinap diantara pasangan itu. Persis seperti waktu ia masih bayi. Seperti malam ini.

Itachi masih membaca buku di atas ranjang menyandar pada kepala ranjang, sementara Deidara masih di kamar mandi, membersihkan dirinya.

-cklek-

Tanpa mengetuk, Naruto datang membawa boneka rubah pemberian dari Sasuke dan kembali menutup pintu. Dengan piyama sedikit kebesarannya, ia menghampiri Itachi. Menaiki ranjang, melewati Itachi, dan langsung berbaring di samping Itachi. Memeluk boneknya.

"Nii mana?"

"Masih di kamar mandi"

"Uhmmm" Naruto menempelkan pipinya pada kepala boneka yang bernama Kurama itu.

"Kau mengantuk?" Tanya Itachi saat melihat betapa beratnya Naruto menahan kedua kelopak matanya itu sembari melihatnya yang sedang menbaca buku.

Naruto mengangguk. "Sensei memberikan tugas sejarah yang sangat banyak. Aku bosan dan itu sungguh membuatku mengantuk" :(

Itachi menghela. Ia meletakkan bukunya, melepas kacamata bacanya kemudian berbaring dan memeluk Naruto. Tangannya ia gunakan untuk menepuk-nepuk paha Naruto. Tidak boleh bokong, atau ia hanya akan tinggal nama besok.

"Tidurlah."

Naruto memejamkan matanya perlahan, menikmati tepukan Itachi di pahanya.

-cklek-

Deidara keluar dari kamar mandi sembari mengeringkan rambutnya.

"Eoh? Dia sudah tidur?" Tanya Deidara.

"Hm. Katanya habis mengerjakan tugas sejarah"

"Hoo, pelajaran yang paling ia benci" sahut Deidara. Ia beranjak menuju meja rias yang ada di dalam kamar mereka. Hendak mengeringkan rambutnya dengan haridryer.

"Sudah ku bilang bukan? Naruto adalah anak pertama kita, dan dia menjadi manja seperti ini pada kita lagi karena akan punya adik" ucap Itachi yang sudah menyusul Deidara untuk membantunya mengeringkan rambut panjang Deidara.

"Ck, jika Tou-san mendengarmu, ia akan memukulmu"

"Tapi bukti itu sudah jelas, Dei, Naruto lebih manja pada kita berdua dari pada Tou-san dan Kaa-san. Dia lebih cocok menjadi anak kita."

"Haaa.. suka suka kau sajalah"

-tok tok-

"Nah. Pangeran anak kita sudah datang" ucap Itachi menyerahkan hairdryer di tangannya pada Deidara dan pergi untuk membuka pintu.

Family Love?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang