05.

1.3K 207 21
                                    

'Jangan bilang— jangan bilang mereka sudah membacanya?'

•••

Name POV on


Sudah kuduga akan jadi seperti ini,


Yup, benar sekali. Sekarang aku sedang di interogasi oleh dua jenius nya Grace Field.

Sial.. Kenapa aku harus mendapatkan ingatan itu disaat saat seperti ini sihhh?!

Tubuh ini kan tidak pandai berbohong. Sedangkan bakat alami ku hanya pandai bersilat lidah.

Memutar balik fakta (ngeles) maksudnya, bukan yg laen ಥ‿ಥ


(Name) PoV end

Norman yang duduk didepan kasur (name) pun mulai menatap (name) dengan serius, "Jadi (name), ada beberapa hal yang ingin tanyakan padamu" ujar Norman dengan intonasi serius yang membuat (name) menjadi gugup sendiri.


"Eh– iya! Sekarang peng— pengadopsian Conny kan? Aku lupa aku belum memberikan sesuatu sebagai kenang kenangan dariku" ujar (name) berusaha mengelak.


"(Name)" panggil Norman yang membuat (name) meneguk saliva nya kasar.

Gadis dengan surai (h/c) tersebut hanya menatap Ray penuh harap, 'cepat tolong aku, akan ku jelaskan semuanya padamu nanti' batin (name) berteriak.

Ray yang melihat tatapan (name) tersebut pun sedikit terkejut, lalu ia mengangguk pelan.







"Norman,—"






Bak sebuah keajaiban, sebuah antena orange tiba tiba muncul di balik pintu.


Yup, Emma datang menghancurkan suasana hening ini bagaikan pahlawan, "Hei kalian berdua, ayo bantu yang lainnya dibawah" ujarnya sambil menatap kesal Ray dan Norman.





'Syukurlah' batin (name) menghela nafas pelan.





(Name) pun langsung mendorong punggung Norman pelan, "Tau ih! Gangguin orang istirahat aja, sono keluarr" omel (name) dengan bibir bawah yang sudah maju.




Awas, ntar bibirnya jatoh nem.

.g



Mendengar hal tersebut Norman hanya terkekeh lalu beranjak keluar, sedangkan Ray.


Dia menatap (name) untuk menjelaskan tentang yang tadi.

"(Name), kamu serius mau kebawah? Udah baikan?" tanya Mama khawatir yang mendapat anggukan dari (name), "adikku akan dikirim untuk diadopsi, masa aku tidak menghantarnya?" tanya (name) dengan sorot mata sendu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"(Name), kamu serius mau kebawah? Udah baikan?" tanya Mama khawatir yang mendapat anggukan dari (name), "adikku akan dikirim untuk diadopsi, masa aku tidak menghantarnya?" tanya (name) dengan sorot mata sendu.




IDENTITY ; TPN x Reader Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang