"Sudahlah, sudah kuduga kau gak akan bicara semudah itu," (Name) terdiam sebentar, "yang penting, jangan kacaukan rencanaku" lanjutnya lalu meninggalkan (name) di ruang kesehatan sendiri.
✦•······················•✦•······················•✦
Dilihat dari gerak gerik Norman dan Emma semalam, semua berjalan sesuai alur.
(name) yakin dengan itu.
(Name) yang melihat Isabella keluar dari house dengan ember cucian kotor pun langsung mendekatinya.
"Mama!" gadis dengan surai (h/c) tersebut berlari kearah yang lebih tua darinya, "mau dibantu?" tanya (name) sambil memiringkan kepalanya.
"(Name) yakin?" tanya Isabella menatap ragu kearah (name)
Mendengar pertanyaan Isabella, (name) pun langsung merubah mimik wajah menjadi cemberut, "tentu saja, aku ingin menjadi berguna juga dalam hal ini" jawab nya sambil cemberut, memainkan kaki nya layaknya anak kecil yang sedang ngambek ke ibu nya.
Isabella hanya terkekeh melihat balasan dari (name), "baiklah kalau itu yang kau mau" tangan hangat nya mengelus pucuk kepala (name) dengan lembut.
'Sayang mu pada kami tulus, aku tau itu'
"Nee, mama. Hari ini aku sudah bisa menghapal anatomi manusia, mama mau lihat?" ujar (name) dengan senyum lebar nya.
Flashback on
Sama seperti apa yang terjadi dicerita aslinya, Emma dan Norman pergi menghantarkan boneka milik Conny, sedangkan yang lain nya bersiap siap untuk pergi tidur.
Sama hal nya dengan (name), "Hei Ray, ada yang ingin aku tanyakan" manik (e/y) nya menatap kearah luar jendela.
"Kau bilang.. kau punya rencanakan?" tanya (name) yang membuat Ray mengalihkan pandangannya ke (name).
"Aku..juga punya rencana, aku juga tau siapa kamu sebenarnya," lelaki dengan surai hitam legam tersebut hanya terdiam menunggu kelanjutan kalimat tersebut, walau sebenarnya dia agak terkejut.
"Kedepannya, mari kita jalankan rencana masing masing tanpa harus bertabrakan"
"Tapi—"
"Aku sudah tau rencana mu, jadi ya.. Tenang aja, rencana kita gak akan bentrok selama kamu ga kepo sama rencana ku" kata kata (name) membuat Ray tercengang, padahal selama ini ia sudah sangat berhati hati.
Tapi tiba-tiba saja rencana nya sudah diketahui oleh cewek maniak rebahan macam (name)?
Yang benar saja
"Hei, itu gak adil-!" protes nya yang tidak dihiraukan sama sekali, "kamu tidak boleh tau untuk kelancaran rencanaku" katanya sebelum benar benar pergi meninggalkan Ray.
"Dia gila..?"
Flashback off
Mengingat pertikaian nya dengan cowok yang (secara reinkarnasinya) lebih tua beberapa bulan darinya, (name) hanya bisa menghela nafas berat.
KAMU SEDANG MEMBACA
IDENTITY ; TPN x Reader
Fanfiction[ ongoing | slowup ] "memori yang hilang, tubuh yang hilang, dan jiwa yang hilang. Jadi.. siapa aku sebenarnya?" "Aku.. Seperti pernah mengetahuinya disuatu tampat.." "KENAPA SEMUANYA JADI SEPERTI INI?!" Highest rank : #3 in yakusokuneverland (21/04...