'Bohong, aku mengetahuinya dan sudah memprediksi nya'
✦•······················•✦•·····················•✦"Ray, kamu percaya reinkarnasi gak?" tanya (name) secara tiba tiba sambil menatap Emma yang sedang berlarian kesana kemari. Ray hanya menatap dalam diam, tidak mengerti apa maksud dari pertanyaannya.
"Ray, kalau kamu dikasih satu kesempatan untuk reinkarnasi dikehidupan yang lebih baik, kamu mau jadi apa?" Masih tidak ada jawaban.
Helaan nafas keluar dari bibir mungilnya, "aku harap di kehidupan selanjutnya aku terlahir sebagai ikan" ujar gadis dengan nada setengah serius tersebut yang membuat Ray menyerit heran.
Dari sekian banyak makhluk hidup, kenapa harus ikan? pikir pemuda tersebut sambil melayangkan tatapan aneh ke arah (name).
"AKHIRNYA KAU MERESPON" pekik (name) senang, "berisik" omel Ray tidak suka.
Gadis tersebut terkikik pelan, "kau itu kalau diajak bicara nyaut kek, aku kan ngomong sama kamu bukan sama rumput yang bergoyang" katanya sambil mengacak acak rambut Ray.
"Ck"
"Omong omong, kau tidak ada niatan untuk bertanya gitu? Kenapa aku pilih ikan?" goda (name) menyenggol nyenggol lengan Ray.
"Kenapa?" tanya Ray tak niat, bahkan ia tidak mengalihkan pandangan nya dari buku. Sama sekali tidak.
Gadis dengan pita merah tersebut tersenyum lebar, "Karena aku ingin berenang" jawabnya riang. Mendengar jawaban yang cukup aneh tersebut Ray kembali menyeritkan dahinya, lalu menghela nafas berat.
"Aku ingin berenang mengelilingi dunia dengan bebas, aku ingin kebebasan yang indah, sama hal nya dengan laut" lanjut (name) yang membuat Ray terdiam.
Pandangan (name) perlahan berubah menjadi tatapan sendu, ia menatap buku gambar baru nya, "Kau tau? Aku lelah dikurung didalam sangkar ini.. Apalagi tanpa mengetahui apakah aku bisa hidup normal di masa depan nanti?" ocehnya sambil menarik garis perlahan demi perlahan membuat sebuah lukisan pemandangan yang indah namun sedikit berbahaya.
Pemuda tersebut masih menyimak sambil melirik kearah ekspresi sang lawan bicara yang nampak sendu, "Aku berjanji kepada mama akan menyelamatkan nya dan akan membahagiakannya nanti, tetapi.."
"Tetapi?" tanya Ray penasaran.
"Bisakah aku menepati janjiku?"
Seketika keadaan menjadi hening, hanya ada suara bell untuk makan siang yang sedang berbunyi.
"Whuaaa, makan siang! Ayo masuk sebelum dimarahi mama!" tangan kecilnya dengan cepat menarik Ray untuk berdiri.
Wushhhh
Seolah mengerti keadaan, angin berhembus pelan, menyapu segala ke khawatiran yang ada diwajah nya. Berganti dengan ekspresi ceria seperti biasanya. Tangan kirinya ia gunakan untuk membawa peralatan menggambar nya, sedangkan tangan kanannya ia gunakan untuk menggandeng Ray.
Satu yang masih Ray pikirkan sejak tadi, 'apa yang sebenarnya (name) sembunyikan? Seberat apa beban yang selama ini (name) sembunyikan darinya dan yang lainnya?'
Ia ingin bertanya, namun lidahnya seakan terasa berat saat ia hendak membuka mulut. Yang ia bisa lakukan saat ini hanyalah menatap punggung gadis tersebut, berharap tidak ada sesuatu yang buruk terjadi padanya.
'Aku mempercayaimu, (name)'
Tbc
1K VOTE?!! Σ(゚Д゚;)
Jd barusan sy logout genshin, trus iseng liat notif, bacain username kalian yg menurutku unik unik. TRUS PAS SY MAU NGETIK, SY TERKEJOD MELIHAT ANGKANYA.
SY PIKIR MIMPI TERNYATA BENERAN.
HUWAAA MAKASIH GAIS, SAYANG KALIAN BANYAK BANYAK (づ╥﹏╥)づ
KAMU SEDANG MEMBACA
IDENTITY ; TPN x Reader
Fanfiction[ ongoing | slowup ] "memori yang hilang, tubuh yang hilang, dan jiwa yang hilang. Jadi.. siapa aku sebenarnya?" "Aku.. Seperti pernah mengetahuinya disuatu tampat.." "KENAPA SEMUANYA JADI SEPERTI INI?!" Highest rank : #3 in yakusokuneverland (21/04...