Perasaan asing itu tidak seharusnya singgah di hatinya. Seiring berjalannya waktu menumbuhkan rasa yang lebih kompleks dari sekadar kakak beradik.
Dirinya sadar apa yang ia rasa adalah sebuah kesalahan. Maka dari itu ia memilih untuk mundur. Mengub...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
TheTwins
.
.
.
.
Sial!
Jongin mengernyit jijik saat tangan pemuda berandal itu bergerak nakal mengusap bibirnya. Tubuhnya kini juga seolah berkhianat dengan tetap diam sehingga terlihat menikmati perlakuan tersebut jika dilihat dari jauh.
Kenapa tubuh dan pikirannya selalu tidak bisa sinkron disaat-saat begini? Remaja manis itu mengepalkan tangannya kuat.
Grep!
Kemudian, secara tiba-tiba tangan nakal itu digenggam erat oleh seseorang.
"Tolong tangannya ini diperhatikan, kawan."
Nakamoto Yuta, si pemuda berambut perak itu mendongak malas dan mendengus saat tahu siapa pengganggu kesenangannya. Ia pun lantas berdiri untuk menyamakan dirinya dengan pemuda jangkung itu.
"Jangan menyentuhnya, kalau kau tidak ingin melihat serigala mengamuk," bisik Johnny pada Yuta lalu menggerakkan bola matanya ke samping, mengikuti gerakan mata Johnny dan dapat mereka lihat, Park Sehun berdiri tak jauh dari sana tengah menatap tajam.
Pemuda Jepang itu tersenyum remeh lalu kembali pada Johnny. "Memang apa yang ku lakukan? Aku hanya mengajak dia berkenalan," ujar Yuta dengan menggerakan dagunya, menunjuk Jongin yang sedang menatap mereka jengah.
Johnny tertawa kecil kemudian menepuk pundak temannya itu. "Pergilah selama keadaan masih terkendali," katanya masih dengan berbisik.
Yuta menatap sinis Johnny. Sebenarnya ia juga malas sekali berurusan dengan siswa kesayangan kepala sekolah itu. Jika dirinya dan Sehun sampai berkelahi di kantin, Yuta sudah tahu siapa yang akan dirugikan disini. Berikutnya pemuda asal Jepang itu menarik temannya dan menurut untuk pergi dari kantin.
Fiuh~
Diam-diam pemuda berdarah campuran itu menghela nafas lega. Hampir saja. Jika ia tidak cepat bertindak pasti sekarang sudah terjadi penyerangan, perkelahian yang dapat menjadi penyebab hilangnya nyawa seseorang.
Ok itu berlebihan, hanya pikiran hiperbolis seorang Seo Johnny.
"Kau tidak apa-apa 'kan?" tanya Johnny pada kembaran sahabatnya.
Sementara Jongin hanya bisa tersenyum kaku pada Johnny. Lebih tepatnya ia tidak terlalu akrab dengan teman Sehun itu, berpikir Johnny juga sama saja seperti pemuda bernama Yuta tadi.
