Setelah mendapat izin dari dokter Ken, Chanyeol langsung memesan tiket untuk pulang ke Korea. Mereka berangkat dari rumah sakit tanpa pulang ke rumah orang tua Chanyeol lebih dulu. Baekhyun benar-benar tidak sudi menginjakkan kaki di sana, jadi Chanyeol pun hanya bisa menuruti kemauan istrinya itu. Tidak ada waktu untuk berdebat, Chanyeol memilih jadi yang mengalah meski ia harus mendapat reaksi kemarahan dari sang ayah.
Sampai di korea kondisi Jongin berubah buruk, anak itu demam tinggi dan membuat semua orang khawatir. Selama dua hari pula anak itu kembali bergelut dengan rasa sakit. Remaja itu bisa berlega hati, saat Chanyeol dan Baekhyun memutuskan merawat anak mereka di rumah dengan dipantau dokter. Meski dengan keadaan buruk, seperti biasa Jongin tetap bersikeras tidak mau dirawat di rumah sakit.
Dua hari berlalu dengan cepat dan melelahkan. Bersyukur pagi ini kondisi si sulung itu sudah lebih baik. Suhu tubuhnya normal dan semalam pun bisa tidur dengan nyenyak.
Bahkan sekarang Jongin sudah bisa turun dari tempat tidur, anak itu dengan masih memakai piyama tengah mondar mandir mencari keberadaan ayahnya.
Sementara Baekhyun akhirnya dapat beraktifitas lagi seperti biasa. Mengingat selama beberapa hari ini dia benar-benar tidak bisa meninggalkan Jongin sama sekali. Saat ini ibu dua anak itu pun tampak sudah sibuk di dapur sejak pagi-pagi sekali. Memasak dari yang membuat bubur untuk Jongin, lalu roti lapis isi telur untuk Sehun, dan juga yang lainnya lagi.
“Tuan, nasinya sudah jadi, lebih baik anda membangunkan tuan muda Sehun, biar itu saya yang melanjutkan,” kata bibi Jung di belakang, sementara Baekhyun baru saja mencicipi sup buatannya.
Kemudian Baekhyun menoleh lalu melihat arloji di tangannya.
“Baiklah. Ini sudah selesai, tolong sajikan ya, Bi.”
Baekhyun meletakkan alat masaknya dan melepas apron. Kesibukan paginya tidak akan selesai kalau suami dan anak-anak belum berangkat.
Baru saja Baekhyun keluar dari area dapur, sesuatu yang mengejutkan menghentikan langkahnya. Pria cantik itu memandang takjub si bungsu Sehun yang berjalan ke arah meja makan sudah rapi dengan seragam sekolahnya. Baekhyun sampai ter bengong melihat putranya yang tampan itu bisa bangun pagi tanpa bantuan orang lain.
"Astaga! Apakah hari ini matahari terbit dari barat?" pekik Baekhyun main-main, menggoda anaknya. Sehun yang sudah mengerti maksud papanya pun memasang wajah datar andalannya.
“Apa sih, Pa?”
Sang ibu tertawa kecil dan mendorong pelan punggung Sehun untuk duduk di kursinya.
"Lihatlah, semua belum siap. Kau bangun terlalu pagi atau papa yang kesiangan?” gerutu Baekhyun.
Bersamaan dengan itu datanglah bibi Jung dengan nampan berisi menu sarapan pagi. Baekhyun segera memindahkan sup rumput laut buatannya tadi ke meja makan. "Tunggu, papa ambilkan milikmu, Sayang."
"Aku ini saja Pa," ujar Sehun menahan Baekhyun untuk pergi ke dapur. “Aku ingin makan nasi."
"Oh, baiklah papa ambilkan nasi," katanya lalu berlalu ke dapur. Tumben sekali Sehun menginginkan nasi di pagi hari.
Sup tadi adalah permintaan dari Chanyeol yang semalam menginginkan sup rumput laut untuk makan pagi. Aneh sekali memang, padahal suaminya itu sedang tidak berulang tahun.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝑻𝑯𝑬 𝑻𝑾𝑰𝑵𝑺 ; 𝑺𝒆𝒌𝒂𝒊 𝑭𝒕 𝑪𝒉𝒂𝒏𝒃𝒂𝒆𝒌 BL
FanfictionPerasaan asing itu tidak seharusnya singgah di hatinya. Seiring berjalannya waktu menumbuhkan rasa yang lebih kompleks dari sekadar kakak beradik. Dirinya sadar apa yang ia rasa adalah sebuah kesalahan. Maka dari itu ia memilih untuk mundur. Mengub...