Matahari diluar sudah berada di puncak singgasananya. Panas dan menyengat, tetapi sepasang suami istri yang sudah tak muda lagi itu masih asik bergumul di balik selimut. Membiarkan sisa aroma dari keintiman mereka semalam menjadi teman keduanya berpagutan tiada habisnya.
Baekhyun sudah lupa, kapan terakhir kali ia melayani suaminya hingga melewatkan sarapan pagi. Bahkan hari ini, ia tidak memasak sarapan untuk si kembar. Berharap bibi Jung dapat diandalkan untuk menyiapkan segala kebutuhan mereka dengan baik sebelum berangkat sekolah. Kegiatan bercinta mereka berlanjut pagi tadi ketika Chanyeol berkata akan mengambil cuti satu hari, khusus hari ini untuk Baekhyun. Jadi Baekhyun pun dengan senang hati mengiyakan untuk bercinta di pagi hari yang sudah sangat lama tidak mereka lakukan. Dan melihat tak ada ketukan pada pintu kamarnya, ia yakin semuanya sudah berjalan dengan baik.
Sekarang, pria cantik tersebut tidak perlu mengkhawatirkan apapun lagi dan hanya menikmati saja waktu bermesraan dengan suaminya. Kepalanya bersandar nyaman di atas dada bidang Chanyeol, bermain-main dengan menggambar abstrak di perut sang dominan menggunakan jarinya.
"Sayang?"
"Hmm"
"Jadi bagaimana hasilnya? Kau berhasil membantu temanmu?"
Park Chanyeol menghela napas. Tangannya bergerak mengusap punggung telanjang Baekhyun yang kini tengah memeluknya.
"Tidak. Mereka tetap kehilangan perusahaan itu. Kami hanya berhasil menyelamatkan beberapa aset pribadi saja."
"Kau pasti sudah bekerja keras," hibur Baekhyun saat mendengar nada kecewa dari suaminya. Ia tidak mengerti perihal perusahaan, dan juga Baekhyun tidak banyak mengenal teman Chanyeol. Hanya satu yang pernah ia temui, orang Jepang. Itu pun hanya pernah bertemu sekali sewaktu mereka berlibur di Eropa, kebetulan pula teman Chanyeol itu sedang memiliki pekerjaan disana. Baekhyun bahkan tidak ingat namanya siapa, makinyu? Mekanu? Ahh entahlah.
"Mereka akan kembali tinggal di Korea."
"Huh?" Baekhyun mendongak. "Siapa yang akan tinggal di korea?"
"Temanku. Dia akan kembali tinggal di Korea."
"Baguslah, disini dia bisa membuat usaha baru."
"Tidak. Dia akan bergabung dengan Loey. Kemarin aku sudah membicarakan hal itu dengan Jongdae. Dia akan mengurusnya."
"Apa dia tidak masalah menjadi bawahanmu?" tanya Baekhyun penasaran. Pasalnya ia sedikitnya tahu jika teman Chanyeol itulah yang membantu suaminya di masa keterpurukan hingga mereka memiliki perusahaan seperti sekarang. Baekhyun belum sempat berkenalan dengan teman suaminya yang itu karena pindah ke Kanada setelah menikah. Selama ini pun Chanyeol hanya berhubungan lewat internet.
"Dia akan memegang depstore kita, kemampuannya di bidang itu jauh lebih bagus dari pada aku," ucap Chanyeol lalu mendesah pelan sambil menerawang. "Kupersiapkan kursi itu untuk Sehun tapi kau tahu sendiri, seperti apa keputusan putramu itu kan?"
Baekhyun mengangguk.
Si kembar memang dibebaskan untuk memilih cita-citanya, tapi tetap harus dengan persetujuan mereka. Dan Sehun memilih menjadi dokter dari pada bekerja di perusahaan. Mau tidak mau Chanyeol pun menghargai keinginan anaknya. Menjadi seorang dokter juga bukan hal yang mudah, ditambah itu adalah pekerjaan yang mulia, tentu saja sebagai orang tua, ia harus bangga meskipun sebetulnya Chanyeol menginginkan Sehun lah yang akan menjadi penerusnya. Sejak saat itu Chanyeol selalu berkata bahwa posisinya sekarang kelak akan menjadi milik si sulung. Untuk itu lah Jongin selalu berusaha belajar dengan keras sejak kecil. Les bahasa asing, pun belajar dengan sangat giat. Tak ingin mengecewakan meski hasilnya masih kalah jauh dari Sehun.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝑻𝑯𝑬 𝑻𝑾𝑰𝑵𝑺 ; 𝑺𝒆𝒌𝒂𝒊 𝑭𝒕 𝑪𝒉𝒂𝒏𝒃𝒂𝒆𝒌 BL
FanfictionPerasaan asing itu tidak seharusnya singgah di hatinya. Seiring berjalannya waktu menumbuhkan rasa yang lebih kompleks dari sekadar kakak beradik. Dirinya sadar apa yang ia rasa adalah sebuah kesalahan. Maka dari itu ia memilih untuk mundur. Mengub...