“HEH ANJING! UDAH CUKUP YA! KEMARIN SOFA YANG DI RUSAK SEKARANG FOTO FOTO GUE SAMA LUCAS JUGA!”
Xiaojun yang terlanjur marah itu membawa Hendery, si anjing peliharaan dan mengurungnya di kamar.
Xiaojun terlalu sebal dengan kelakuan Hendery yang terkadang terlewat batas. Sebenarnya itu wajar saja dan bagi Xiaojun terlihat imut.
Namun tidak untuk hari ini,
Pemuda Xiao itu baru saja memutuskan Lucas karena kepergok selingkuh dengan kakak kelasnya. Xiaojun menangis dan pulang dengan rasa sakit hati dan kecewa.
Saat masuk kedalam rumah,Hendery berlari melompat lompat menghampiri kakinya meminta di elus. Hal itu membuat Xiaojun sedikit tenang lantaran anjing imut yang sebenarnya milik Yangyang itu bisa menjadi penghibur.
Tapi setelah melihat foto foto yang di sobek sobek sedemikian rupa, amarah Xiaojun memuncak hingga ingin membanting anjing kecil itu jika saja tak ingat bahwa anjing itu titipan Yangyang.
Xiaojun jadi menyesal menerima Hendery di rumahnya dan tak menghiraukan peringatan Yangyang bahwa Hendery itu perusuh.
“Ini anjing kamu?”
“Iya. Kun yang bawa dia kerumah, katanya sih nemu di got gitu terus di mandiin jadi cakep kan sekarang.”
“Ih, aku pengen deh...”
“Kamu mau?”
“Mau banget...”
“Kebetulan, aku mau keluar kota selama 1 bulan, Hendery nggak ada yang jagain. Di titipin ke kamu aja ya? Eh tapi dia suka ngerusak barang barang yang nggak dia suka lo... Gimana?”
"Nggak papa..."
Dan sejak saat itu, Hendery tinggal di rumah Xiaojun dan sudah 1 minggu dia tinggal.
Namun saat Lucas datang ke rumahnya mengajak bermain, Hendery malah menggigit kaki lucas dan menyobek nyobek sofa bekas bokong Lucas singgah. Awalnya Xiaojun hanya memaklumi dan masih mengelus Hendery yang nampaknya nyaman dengan Xiaojun.
Tapi hari ini dia marah besar dengan kelakuan Hendery yang seperti itu. Xiaojun yang pusing itu lantas pergi dari rumah membiarkan Hendery terkurung di dalam kamar tanpa di beri air minum ataupun makanan.
Xiaojun pergi ke bar hingga hampir tengah malam. Dia minum minum di sana untuk sekedar melupakan Lucas yang menyakitinya itu. Menyumpahi dengan sumpah serapah yang tak begitu jelas karena Xiaojun mabuk.
“Astaga! Anjingnya belum ku kasih makan!”
Xiaojun yang mendadak teringat dengan Hendery itu keluar bar dan mencari taksi untuk pulang.
Begitu sampai di depan apartemen, Xiaojun yang memang sudah mabuk itu masuk dengan sempoyongan. Dia berjalan merambat dinding sambil meneriaki nama Hendery. Padahal dia yang mengunci di kamar dan tentu anjing itu tak bisa keluar.
Xiaojun membuka kunci pintu dan segera mencari keberadaan anjing Yangyang itu. Dia mencari dimana mana hingga akhirnya dia tersenyum melihat Hendery tidur meringkuk di atas kasur.
“Maafkan aku, kamu lapar?”
Xiaojun menggendong Hendery dan memangkunya sambil bersandar pada kepala ranjang mengelus bulu orange Hendery yang halus.
Anjing itu menatap Xiaojun yang memejamkan mata karena efek minuman keras yang dia minum terlalu banyak. Hingga antara sadar dan tidak, Xiaojun kaget saat membuka mata.
Anjing orange yang dia pangku tadi berubah menjadi manusia yang tampan dan tersenyum menawan di depan Xiaojun.
“Tuan...”
Xiaojun nampak gugup ketika pria itu memanggilnya tuan dan langsung mencium bibir ranumnya dan membawa pada lumatan yang menuntut.
Mereka larut dalam ciuman dengan pemuda di depan Xiaojun yang mendominasinya.
Dengan berani, Xiaojun meremas rambut belakang pemuda itu seolah memberikan peluang kepadanya untuk menjelajahinya lebih dalam.
Mereka merubah posisi dengan Xiaojun di atas dan pemuda itu di bawah menciptakan suasana kamar yang di luar tampak hujan itu menjadi hangat dengan lenguan dan desahan dari kedua duanya yang tampak menikmati permainan.
Hingga di puncaknya, lelaki ber gigi sedikit runcing itu menggigit leher Xiaojun sambil melepaskan muatannya mengisi penuh badan Xiaojun hingga tumpah keluar.
Mereka sama sama lelah hingga lelaki itu memeluk tubuh yang basah dengan keringat dan menyelimuti tubuh keduanya,
“Maafkan saya tuan, jangan marah dan mengunci saya di kamar lagi.”
SELESAI
9-APRIL-2021
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.