[✔] Ini Cerita Tentang Kita | Henxiao

The Statue

Selamat membaca

"Have a nice trip ya!" teriakan Xiaojun masih terngiang di kepalaku.

Senyum manisnya masih teringat jelas saat melepas kepergian kami.

Aku yang terpaku ini, hanya mengamati aku yang sedang terduduk di kursi kayu.

"Hai sayangku!"

Andai saja...

Kita tak berangkat hari itu....

"Nih pesanan kalian!" Renjun meletakkan satu nampan berisi makanan dan minuman yang mereka pesan kemudian duduk di samping Hendery.

"Wih wih... Kenapa nih tiba tiba nraktir?" tanya Kun sambil tertawa mengejek.

Renjun tersenyum cemerlang lalu merangkul lengan Hendery sambil bersandar di bahunya.

"Kita akan menikah," ujar Renjun dengan senang.

"Hah?! Yang bener?" kaget Yangyang.

"Anjir kalian. Emangnya kapan tunangannya tiba tiba nikah aja," ledek Lucas.

"Tauk nih," timpa Kun.

Hendery hanya tersenyum lalu mengeluarkan undangan pernikahan.

"Datang ya, kalian. Awas aja kalau nggak datang," kata Hendery.

"Siap bos," balas Lucas.

"Kayanya gue nggak bisa datang deh,"

Mereka tiba tiba diam. Atensi langsung tertuju pada Xiaojun yang nampak memaksakan senyumnya.

Mereka saling berpandangan dengan tanda tanya yang besar.

"Yah, kenapa nggak datang? Lo kan sahabat gue Jun," kata Renjun sambil memegang tangan Xiaojun.

"Gue harus ke China buat lanjutin kuliah S3. Maaf ya,"

Wajah senyum Renjun berubah menjadi lesu. Dia perlahan melepaskan tangan Xiaojun dan mengangguk.

"Iya deh," lesunya.

"Emang nggak bisa di tunda, Jun?" tanya Hendery.

Xiaojun tersenyum sambil menggeleng. "Enggak bisa Hen, kamu sendiri tahu kan ayahku kaya gimana. Jadi agak susah kalau lawan ayah. Maaf banget ya,"

"Yaudah deh. Aku maklum kok,"

Xiaojun menunduk dan mengelap matanya diam diam. Batinnya menangis meraung raung dan hatinya hancur saat ini.

Dia sebenarnya menyukai Hendery. Bahkan dia mencintai pria itu.

Tapi bagaimanapun juga dia tak mampu mengatakan hal ini kepada Hendery. Cukup dia saja yang tahu.