Bos

437 60 29
                                    

Selamat membaca












Xiaojun tengah terburu buru menuju tempat kerjanya karena dia bangun kesiangan hari ini.

























Seharusnya, jam 7:30 dia harus sudah berada di café tempatnya bekerja.













Tapi entah mimpi apa dia semalam sehingga dia lupa jika esoknya harus kembali bekerja.
















Dia berlari hingga tak sengaja menabrak beberapa orang yang juga berjalan di sana. Keringatnya bercucuran dengan batin yang terus menyumpahi dirinya sendiri karena terlambat.





















Padahal dia itu sedang menghindari dari pemilik café yang super duper galak, pria yang di segani oleh karyawan karyawan di sana.

Tuan Hendery.

Bos itu pasti akan sangat marah dan bisa saja memotong gaji tak seberapa milik Xiaojun karena kelalaiannya.





















Hingga akhirnya dia langsung masuk, menerobos kedalam café dan kehilangan keseimbangan sehingga tubuhnya limbung dan ambruk di depan seseorang.




















"Kau kenapa berantakan sekali?"


















suara familiar itu terdengar di telinga Xiaojun membuatnya segera bangkit dan membungkuk beberapa kali memohon maaf.



















Hendery hanya tersenyum samar kemudian mendekati Xiaojun. Dia memgeluarkan sapu tangan lalu memgusap peluh Xiaojun yang menetes.





















Melihat bosnya yang tampak tampan sekali hari ini— ah tidak, bos itu memang selalu tampan setiap waktu, membuat Xiaojun kikuk dan mundur lalu kembali membungkuk.



















"Ma-maafkan saya..." ujarnya lagi.

Xiaojun pamit hendak pergi untuk segera membersihkan café namun Hendery menahan bahunya.

















"Seharusnya tak perlu sepagi ini. Café buka jam 9. Biarkan Yeji yang akan membeteskan tempat ini, kamu pasti sangat lelah berlari dari rumahmu,"

Xiaojun menaikkam alisnya. Dia melihat kearah jam dinding yang menunjukkan pukul 06: 30.

















Xiaojun kembali terkejut.

"Ah... Pasti jam di rumahku mati," lirihnya.

















"Kau pasti belum sarapan kan?" tanya Hendery. "Bagaimana jika kita makan bubur ayam dan pangsit rebus dulu. Ada suatu hal yang ingin saya sampaikan kepada kamu,"



Xiaojun masih terpaku menatap bingung kepada atasannya.

"Mau bicara apa ya, pak?"
















Hendery hanya tersenyum kemudian menggandeng lembut tangan Xiaojun, keluar dari café yang belum buka itu.




Selesai.
21-Mei-2021

[✔] Ini Cerita Tentang Kita | HenxiaoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang