SELAMAT MEMBACA
Xiaojun baru saja turun dari bis sekolah yang membawanya menuju gedung elit, bergengsi dan mewah ini.
Dia berdiri takjub tatkala netranya melihat bagian luar yang luas dan terlihat menakjubkan. Ya, sekolahnya sekarang berbeda dari sekolah yang dulu ia tempati.
Sekolahnya yang dulu adalah sekolah yang terbilang biasa dan sekolah pinggiran. Luas lapangannya saja tak seluas halaman sekolah yang barunya.
Pohon pohon rimbun dengan berbagai tanaman bonsai yang di rawat rapih membuat pemandangan begitu indah di pandang. Tak ada sampah yang berceceran dan sekolahan itu terlihat bersih.
Perlahan, Xiaojun menapakkan kaki memasuki lobi.
Dia semakin kagum lagi dengan piala piala yang berada di tembok kaca mirip etalase itu.
Piala berwarna emas terpajang lengkap dengan cabang lomba di setiap pialanya. Xiaojun mengangakan mulutnya, kagum dengan sekolah barunya.
"Wah, bisakah aku bersaing dengan mereka?" pikirnya sambil menggaruk kepalanya yang tak gatal.
Dia terdiam sebentar hingga kembali tersadar dan ingin segera melihat seperti apa penampakkan kelas yang mungkin bisa lebih mewah dari ini.
Baru saja dia ingin naik ke tangga, tiba tiba sekerumunan murid berlari kearahnya berteriak teriak histeris seperti tengah melihat sosok artis papan atas.
Xiaojun berdiam diri beberapa saat hingga murid murid itu melewatinya dan mengerumuni pintu masuk.
Xiaojun mengangkat alisnya, bingung kemudian berbalik badan.
Tampak sekali seorang pria dengan kacamata hitam berjalan dengan memasukkan tangannya kedalam saku, menatap angkuh kedepan sementara murid murid lain berteriak teriak memanggil namanya.
"Dia siapa?" gumam Xiaojun yang merasa heran dengan orang itu.
"Hendery,"
"EH MONYET!"
Xiaojun terperanjat ketika bias suara tiba tiba terdengar tepat di telinganya.
Anak itu memandang bingung pria di sampingnya yang tersenyum.
"Anda siapa?" tanya Xiaojun.
"Ah, kau murid baru ya? Aku Jungwoo, teman sekelasmu juga."
Pria bernama Jungwoo tersebut mengulurkan tangannya pada Xiaojun yang langsung di jabat dengan senang hati.
"Dia..." Jungwoo menunjuk pada pria yang di kerumuni, "namanya Hendery. Dia anak kepala sekolah di sini. Dia begitu populer karena dia pewaris tunggal dari ayahnya yang merupakan pemilik dari 5000 juta cabang hotel yang tersebar di seluruh dunia. Ibunya juga memilikki perusahaan kosmetik global yang sangat sukses. Omzet keluarganya bisa mencapai 500 triliun perbulannya. Jadi tak heran jika Hendery begitu populer di kalangan mereka,"
Jelas Jungwoo pada Xiaojun yang mengangakan mulutnya.
Dia serasa ingin pingsan dengan nominal uang yang di miliki keluarga Hendery.
KAMU SEDANG MEMBACA
[✔] Ini Cerita Tentang Kita | Henxiao
Kurzgeschichten[FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA] Berisikan tentang One Short Story Hendery dan Xiaojun. #AiloveyusarangeyakuCiNtaKamo #Dilarangcopastanpaijin🏭