9

829 122 90
                                    

Selamat datang lagi di lapak Bokuaka milik Valeriavalentine semoga kamu menikmati cerita ini🦉

Jangan lupa koment dan taburan bintangnya Val tunggu notifnya👏

(Sorry gw telat up gw tadi ketiduran abis ulangan🗿dan sekedar info kalo gw bakal mulai rajin up tiap hari Rabu yeayyyy tepuk tangan tepuk tangan!👏👏👏👏👏👏)





















































Welcome to...

























































































Bokuaka story🦉





































































Happy reading 🏐










































































❁BOKUAKA❁❁❧byvaleriavalentine❧

























































































Akaashi meneguk salivanya dengan susah. Dia menatap rumah kakak kelasnya dengan bimbang. Apa dia harus masuk? Alasan apa yang akan dia berikan pada orang tua Bokuto? Bagaimana menjawabnya tanpa membuat dirinya gugup?

Akaashi menghela napas panjang. Tapi jika dia terus berdiri seperti patung disini itu takkan menyelesaikan masalah. Justru akan memperlambatnya saja. Akaashi harus maju,dia sudah memilih untuk maju maka takkan sedikitpun seorang Akaashi Keiji mundur.

Dengan tekadnya yang bulat,Akaashi hendak mengetuk pintu rumah Bokuto dan bersamaan dengan itu seorang gadis keluar dari rumah. Ekspresi keduanya terkejut satu sama lain.

"Oh?"

"Ah?"

Akaashi menatap penampilan gadis di hadapannya. Rambutnya panjang dengan warna hitam dan putih keabu-abuan. Matanya seemas burung hantu dan kulitnya putih bersih dibalik sweater dan rok lipit selutut nya.

Akaashi menggerak-gerakkan netra hijaunya dengan gugup. Astaga padahal dia bukan orang tua Bokuto-san tetapi kenapa Akaashi sangat gugup?
"Ano kau kakak Bokuto-san?"tanya Akaashi pelan.

"Oh ya benar,em apa yang terjadi pada adikku itu? Apa dia tertidur?"tunjuk gadis itu pada Bokuto yang sedang terlelap di bahu Akaashi sembari memeluknya seperti guling.

Jleb.

Akaashi mendadak keringat dingin. Ini dia. Alasan apa yang harus dia pakai untuk menutupi semua ini?

"A-ano bisa aku masuk terlebih dahulu? Bokuto-san sangat berat,"ucapnya mengalihkan pembicaraan. Akaashi gemetar saat mengatakannya.

"Ah ah ya tentu silakan masuk,"kakak Bokuto itu mempersilakan Akaashi masuk dan langsung menuntunnya ke arah kamar seorang Bokuto Koutaro.

Magic Mirror And Two Hearts(BOKUAKA)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang