Covered (2)

1.4K 132 14
                                    

Mustahil bagi seorang omega mengalami heat jika siklus panas mereka baru saja berakhir. Setidaknya selisih satu bulan untuk siklus heat kembali datang, atau paling tidak dua puluh hari. Anehnya, heat Sasuke kembali meledak. Padahal baru saja selesai.

Barangkali obat yang ditelannya tadi mengandung efek afrodisiak yang memicu kerja hormonnya ke level yang lebih tinggi.

Sasuke adalah omega murni. Heat adalah masa tersulit dalam periode kehidupannya. Apalagi dia sudah bertemu dengan pasangannya. Dengan ini, ia berubah seperti kucing dalam masa kawin.

Sasuke merintih. Wajahnya memerah dan keringatnya bercucuran. Lubang analnya makin basah sampai cairan bening itu melengket antara pahanya. Panas makin merambat, perutnya terasa nyeri, hampa yang aneh. Ia ingin sesuatu masuk ke sana. Sial benar Deidara itu.

Susah payah ia melawan pening, setelah muntah sekali, tubuhnya makin gatal. Ingin disentuh sampai pada tahap ia akan gila jika tidak segera melakukan seks. Ia meraih gelas air di samping kursi, meneguk dengan rakus sementara tangannya gemetar.

"Sial. Hngh, Naruto..." Sasuke berbaring di sofa, melebarkan selangkangannya setelah melepas semua pakaian. Saat jarinya bergerak turun menyentuh lubang, seolah-olah ada aliran listrik yang merambat naik. Ia makin merintih. Dua jarinya masuk langsung, basah dan licin. Aroma cairan pelumas alami dan refomon bercampur. Suara desah napas dan rintihan Sasuke menggema di ruangan itu. Ia terus merengek memanggil nama Naruto dengan dua jari terus keluar masuk.

Ah! Itu tidak melegakan. Air matanya turun, Sasuke mulai frustasi seksual.

"Naruto..."

"Ya, Sayang..." di pintu Naruto bersandar. Melihatnya dengan tangan terlipat dan wajah mesum kurang ajar.

"Sejak kapan kau di sana?" dalam kondisi normal Sasuke mungkin akan malu dan marah tanpa alasan setelah kepergok masturbasi seperti itu. Tapi sekarang ia merasa masa bodoh sehingga tak tertipikir untuk mengusir Naruto.

"Sejak kau memanggil namaku dan memasukkan jarimu ke dalam sana."

Feromon Sasuke menggila, keluar seperti hembusan aroma alkohol yang menyengat. Naruto menarik napas dalam. Matanya berkilau saat ia mendekat, menarik Sasuke sampai ia berbaring dengan selangkangan terbuka, basah dan merah. Ah!

Sasuke disentuh sedikit saja sudah mengeluh, menggeliat tak bisa tenang. Pinggangnya bergerak gelisah sementara Naruto tak segera memberikan penisnya. ia benar-benar bisa gila hanya dengan melihat mata itu terbakar gairah. Tak sabar, Sasuke memanjat dan merubuhkan partnernya. Melepas pakaiannya sendiri dan menjilati leher Naruto sambil merintih. Ia buka dengan tergesa celana Naruto lalu memegang penisnya dengan air liur menetes.

Sejujurnya ini agak mencengangkan saat tahu seberapa besar milik pria pirang itu berdiri. Oh sialan. Itu benar-benar akan melewati pusarnya, kan? Sepertinya begitu! secara alami seorang omega yang heat bisa sepuluh kali lipat lebih sensitive jika berhadapan dengan alpha. Jadi Sasuke tak merasa takut bahkan jika dia tahu bahwa analnya mungkin bisa sobek saat penis itu masuk. Akalnya sudah tertutup kabut. Sasuke sangat terburu-buru, lupakan pemanasan karena ia merasa sudah sangat basah tanpa Naruto menyentuh bagian dalam lubangnya.

Naruto diam, hanya tangannya yang tidak diam.

"Perlahan!" Naruto tahu seberapa besar miliknya sendiri dan ia juga tahu Sasuke belum pernah melakukanya sebelum ini. Jika ia terkejar nafsu dan malah mengabaikan kesakitannya, omega ini akan menyesal setelah semua ini selesai karena menderita sakit yang amat sangat.

Jadi ia tahan pinggang Sasuke. mengelus perlahan, naik ke puting, menarik dengan gemas. Sasuke merasa seolah-olah kekuatannya tersedot sehingga ia hanya bisa menangis diam karena terlalu nikmat. Saat Naruto mempermainkan putingnya, itu benar-benar terasa menyengat ke daerah selangkangan. Alirannya seperti arus listrik. Ia tak bisa bertahan lebih lama! dengan penuh tekad dan napas menderu, ia pegang penis itu ke lubang, perlahan duduk.

"Hah... ungh."

Naruto mengerutkan alis, sebutir keringan jatuh dari dahinya. Saat kepala penisnya sudah benar-benar masuk, ia merasa agak sakit sebab terlalu ketat. Ia agak iba saat menemukan pasangannya sudah berderai air mata namun terlalu bernafsu untuk berhenti. Jadi Sasuke mendorong dirinya agak lebih cepat, masuk semua!

"Akkhh, ah, hmph."

Keduanya mengambil napas.

Sasuke takut bergerak. Ia merintih di atas Naruto meraskaan perih di lubang analnya. Perutnya agak sakit, tentu saja dengan penis sebesar itu. Sasuke benar-benar tidak tahu harus bagaimana. Sakitnya agak berlebihan. Ia takut membayangkan lubangnya berdarah.

Naruto duduk. Akibatnya pergerakan itu membuat Sasuke merintih kesakitan lagi. Sebagai dominan naruto berusaha tenang. Memeluk omeganya dan menyusuri bagian pinggang dengan gerakan ringan. Mengecup lehernya penuh sayang dan gairah.

Puting dijilat, Sasuke tersentak sebab nikmat. Untuk mengalihkan rasa sakit dadanya dipermainkan. Sangat sulit bagi Sasuke menerima rangsangan ganda saat bagian bawah tubuhnya mulai terasa tersengat-sengat. Akibatnya suara Sasuke benar-benar tidak terkontrol.

"Nngghh, ah Naruto, ungh!"

"Hm?"

Naruto perlahan membaringkan Sasuke. Mencium bibirnya dengan lembut sambil bergerak perlahan.

Sasuke terengah-engah saat naruto memisahkan diri.

"...kau baik-baik saja?"

"Yah, ya... ungh. Bergerak Naruto. cepat bergerak."

Naruto ingin bergerak, tapi sat ia duduk tegak dan menengok bagian bawah Sasuke, ada darah di sana.

Kondisi gawatnya Sasuke menggila. Ia menggerakkan pinggangnya secara acak, merintih agar Naruto segara bergerak sehingga kesabarannya putus. Naruto bertaruh pasti Sasuke tak lagi pada pikirannya yang waras sekarang, jadi ia tidak berkata apa-apa.

...

"ANGHH, Unhhh. Di sana, akh akh." Desahan Sasuke menjadi serak dan berat. Kepalanya mendongak, mulut terbuka. Air liur tumpah ke dagu. Pikirannya kosong, ia tidak tahu apa-apa selain mengejar klimaks. Tubuhnya terbakar dan basah keringat. Feromon Naruto semakin menyengat dan membuatnya menggila bahkan saat merasakan lubang dan pingganya sakit. Keduanya gila tenggelam dalam gairah, tak mau keluar ke permukaan. seperti binatang.

Naruto sudah keluar dua kali dalam tubuh omeganya, tidak lagi terpikirkan olehnya Fugaku akan marah dan menggantungnya di gerbang depan desa. Itu masalah belakangan. Ia menusukkan penisnya tanpa menahan kekuatan seolah-olah akan menghancurkan tubuh di bawahnya dan melebur jadi satu.

"Sasuke, aku tidak ingin berhenti."

"... jangan berhenti."



COVERED
-TAMAT-

Duosn't (Oneshoot) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang