"Dia hanya alat untuk kemenangan perang ini."
"Namanya 096, latih dia sesukamu."
Naruto menggeram, sebuah buku tebal ia banting ke meja sampai pelayan di luar menyisih takut. Kening ia pijat, antara sakit di kepala atau di hati. Ia tak waras.
Beberapa minggu yang lalu Kakaknya mengatakan bahwa ada seorang yang hebat dalam peperangan. Pria kurus putih pucat yang selalu memandangnya patuh.Ya, si 096.
"Kau," pria itu menoleh. Berdiri mendekati meja Naruto, "aku akan memberimu nama."
"Nama tidak berguna. Cukup memanggilku 096 karena aku manusia setengah robot." Naruto menghela napas.
"Sasuke." Pria itu diam.
"Aku akan memanggilmu Sasuke. Bagus, kan."
Pria itu terdiam lama. Naruto menduga ia tak suka dengan nama Sasuke, jadi Naruto kembali berpikir untuk memberinya nama lain. "Em, kalau begitu, Daisuke?"
"Kenapa harus ada nama?"
"Menyebutmu 096 sangat merepotkan, kau tahu? Sudahlah, pilih salah satu!"
Sejenak pria pucat itu diam. Ia benar-benar bingung. Namun Naruto biasanya suka mendesak sehingga ia berakhir dengan berpikir keras mengenai hal-hal sepele yang tidak perlu. Jika tidak dijawab, Naruto akan mengikatnya dan kembali memaksa untuk segera mendapat yang ia mau.
"Sasuke."
"...um?"
"Aku pilih nama itu."
"Ah, bagus. Kalau begitu kau sekarang adalah Uzumaki Sasuke."
Naruto seenaknya memberi marga tanpa bertanya apakah ia setuju atau tidak. Pria itu tersenyum lebar hampir seperti bocah lima tahun dibelikan permen kapas plus mainan segudang.
'Uzumaki Sasuke, ya?'
"Mayor, terima kasih atas namanya." Naruto tersenyum.
"Sama-sama Sasuke."
. . .
KAMU SEDANG MEMBACA
Duosn't (Oneshoot)
FanfictionNaruto bersabar, ia menutup pandangan Sasuke dengan telapak tangannya lalu mengambil tin metal yang digigit Sasuke dengan perlahan, "Lepaskan ini. Kau baik-baik saja dan kau tidak memerlukan ini. Dengar, lepaskan perlahan, Sasuke." Naruto berucap te...