Sentuhan

1.3K 115 7
                                    

Jadi gini yorobun,


Bacanya pelan pelan,
Apalagi kalo ada teh sama camilan

Cerita ini di ambil dari potongan film Mastersun, tapi beda eksekusi aja :D


Maaf sama typo

Happy reading :*


.
.
.

S E N T U H A N

Tak ada yg spesial dari seorang Kim Namjoon di usianya yg ke 31 tahun ini. Hanya seorang pemilik bangunan pusat perbelanjaan yg kaya, cerdas, tampan, berkharisma, perhitungan dan berhati dingin. Terbukti dari beberapa kolega bisnis yg terus saja menyodorkan anak anak mereka agar mereka bisa dapat menjalin hubungan dengannya, entah memang untuk urusan hati atau karna ikatan bisnis.

Dengan gamblang Namjoon akan langsung menolak perjodohan yg di maksud, demi kenyamanannya sendiri. Memberitahu, jika bisnis bisa di bangun dengan kerja keras, bukan mengorbankan perasaan. Tentu perkataan tersebut membuat kolega kolega, yg terutama punya tujuan menjodohkan anaknya demi bisnis dengan Namjoon merasa tertampar.

Tentu hal ini menjadikannya bahan pembicaraan antar kolega. Menimbulkan gosip kalau seorang Kim Namjoon tengah di kutuk oleh dewa cinta, dengan menjadikannya memiliki hati yg dingin dan tak tersentuh hingga sulit memiliki pasangan hidup.

Meski gosip murahan seperti itu sudah sampai terdengar ke telinga Namjoon, ia sama sekali tak peduli. Hanya image soal percintaan tak akan berpengaruh pada statistik keuangannya yg meroket. Jika di hadapkan dengan pilihan orang sexy atau diagram keuangan yg menjulang, tentu pilihannya akan jatuh pada diagram keuangan. Cinta adalah prioritas kesekiannya.

Tak ada beda antara cinta dan benci menurutnya. Hanya ada uang bertambah atau uang berkurang.

.

Malam ini, hujan terlalu deras mengguyur pinggiran kota. Membuat Jung Hosoek, sekretaris pribadi Namjoon harus mengedarkan pandang waspada terhadap jalan yg minim akan penerangan. Sedang Namjoom di kursi belakang, sedang melihat kontrak kerja yg baru saja mereka sepakati di sebuah tablet.

"Aku tak menyangka, grup Jeguk akan seteledor ini." Kata Namjoon memecah keheningan dan suara hujan. "Jika mereka baca dengan seksama di poin nomor 3, mereka akan mrngalami kerugian sekitar 4 persen dari lahan parkir yg kita kelola."

Hosoek mengulum senyum, sudah terlalu hafal dengan sikap atasan yg tentu saja teliti tak mau rugi.

"Semua karna kecerdasaan anda tentunya, tuan Namjoon." Timpalnya. "Lalu bagaimana dengan lusa, makan malam dengan putra sulung grup Zeus?"

"Ah, ya. Setuju saja. Tak ada ruginya bisa featuring dengan hotel sebesar Zeus kan?! Siapa nama putrannya itu?"

"Kim Seokjin."

"Oke, aku akan coba mengingatnya."

Di menit kemudian, Namjoon di kejutkan oleh mobil yg di rem mendadak oleh Hosoek. Membuat tubuh Namjoon terhuyung dan menabrak kursi depan.

"Maaf tuan." Kata Hosoek yg memastikan bahwa atasannya baik baik saja. "Anda tidak apa apa?"

"Tidak," jawabnya santai dan kembali duduk di kursi. "Ada apa? Kenapa menginjak rem mendadak?"

Sekisah Dua Kisah MinimoniTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang