Bersepeda adalah hobi seorang Kim Namjoon kecil.Mengayuh pedal sepeda adalah kebanggaan tersendiri bagi lelaki yg berumur 3 tahun ini.
Kemanapun, dia akan selalu mengayuh sepeda.
Seperti siang ini. Namjoon kecil bersama kedua orang tuanya pergi ke sebuah klinik desa untuk sebuah penyuluhan kesehatan, dan sepedanya tidak pernah tertinggal.
Kedua orang tuanya sibuk dengan pekerjaannya memberi oenyuluhan, Namjoon kecil mengayuh sepeda menyusur area pesawahan di desa itu. Sesekali bibir kecilnya tersenyum senang, karna tak banyak kendaraan lewat disana. Dan dia bisa mengayuh sepeda sesuka hati tanpa peduli keselamatan seperti di kota tempat dia bermukim.
Terlalu cepat ia mengayuh sepedanya, keseimbangannya pun goyah. Jalan yg terjal membuatya semakin sulit mengendalikan stang dan berakhir dengan dirinya yg menabrak sebuah pohon dedalu dengan banyak kertas melingkar disana. Merobekan lingkaran kertas dan memecahkan sebuah kendi bersegel putih.
Namjoon kecil tau, itu bukan pertanda baik. Karna jika saja orang tuanya tahu, maka omelan lah yg akan di dapat. Dengan segera Namjoon kecil bangkit dari tanah dan membawa sepedanya kembali ke balai desa. Pura pura tak tahu dan menutupi luka kecilnya di tangan.
.
Hujan deras lengkap dengan gemuruh membuat perjalan pulan keluarga Namjoon menjadi sulit. Bahkan sepanjang jalan menuju kota, jalan ini minim penerangan. Hanya sesekali melihat lampu dari mobil yg melaju dari seberang. Hingga suara klakson yg memekakkan terdengar panjang.
Namjoon kecil mendekam di ketiak sang ibu. Yg kemudian terjadi, adalah mobil mereka yg menghantam truck lalu terhimpit karna di tabrak oleh mobil belakang.
Namjoon kecil bangun dan mulai menangis karna merasakan sakit yg luar biasa pada kakinya. Posisinya berada di injakan kaki tehimpit jok dengan kaki yg terjepit. Kedua orang tuanya sudah bersimbah darah dan tak sadarkan diri.
Sampai akhirnya seseorang datang, menolong. Mengangkat jok mobil yg menghimpit tubuh Namjoon dengan sangat mudah, dan mengeluarkan Namjoon dari dalam. Namjoon kecil sadar saat orang itu menyentuh kedua kakinya yg mati rasa, mengeluarkan cahaya biru yg oekat dengan rasa hangat yg menjalar. Seketika rasa sakitnya meluruh.
Senyumnya, wajah sempurna, rasanya, serta sayap yg tiba tiba muncul dari punggungnya dan mengepak menghentikan guntur.
Namjoon kecil ingat. Sampai akhirnya Namjoon kecil tak sadarkan diri.
.
"Permisi pak.."
Setelah ketukan rendah dari pintu, dan sapaan basa basi. Hosoek masuk dengan beberapa berkas di tangannya. Namjoon hanya melirik sekilas dari balik frame kacamatanya dan kembali menatap berkas yg sedang ia baca.
"Ini perlu di tanda tangan untuk gathering besok. Dan ini juga perlu di tanda tangan untuk pengunduran diri seseorang."
Hosoek memisahkan dua berkas yg berbeda warna. Sebelah kanannya berwarna merah dan sebelah lagi berwarna coklat. Hingga Namjiin mengambil map yg berwarna merah lebih dulu, membacanya sebentar lalu menandatanginya. Lalu mengambil map yg berwarna coklat.
"Sudah dapat orang baru?" Tanyanya sambil membolak balik kertas sebelum membacanya.
"Belum. Sebenarnya aku agak tidak setuju dia keluar dari kantor. Melihat lama waktunya dia bekerja disini serta nihilnya absen dan surat peringatan membuat aku menyukainya."
"Seteladan itukah?"
Hosoek mengangguk dan menunjukan Namjoon halaman selanjutnya. "Lihat. Bersihkan?!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Sekisah Dua Kisah Minimoni
Fanfic[ON GOING] Sekisah Dua kisah Namjoon dan Jimin dengan berbagai macam Genre sesuai Mood penulis. :D © Cover edited by dadedo © Music yg ada dalam cerita diambil dari sumber Youtube. © Gambar yg ada dalam cerita dibil dari sumber Pinterest dan Google...