D r e i ( 3 )

30 6 0
                                    

"Jadi lo itu enak ya, mau liat setan tinggal ngaca."

-Grallie Zelma Anggara

.
.
.
.

"Assalamualaikum," salam Grallie saat sudah memasuki rumahnya.

"Wa'alaikumsalam, pulang sama siapa?" tanya Riska--ibu Grallie.

"Pulang sama temen bun,"

"Oh. Bersih-bersih, baru nanti sholat Ashar," Grallie mengangguk lalu menaiki tangga menuju kamarnya.

"Gralliee!" panggil Resti, lagi.

"Kenapa bunda?!" jawabnya dengan berteriak dari lantai atas.

Karena tidak sopan, Grallie menuruni anak tangga untuk menemui sang bunda.

"Kenapa bunda?"

"Kamar kamu, diberesin. Satu lagi, skincare kamu juga. Bunda capek liat skincare kamu yang banyaknya subhanallah, tergeletak tak berguna di meja rias sama lantai. Pokoknya bunda masuk di kamar kamu, harus udah bersih!" Grallie cengar-cengir menanggapi ucapan Riska, inilah tujuan Grallie menyuruh Dania datang kerumahnya.

"Hehe, iya bunda. Pasti bersih kok," Riska hanya tersenyum lalu mengangguk.

______________________

Grallie baru selesai mandi. Tetapi, sahabatnya belum datang sedari tadi. Entah bagaimana keadaan jalanan di luaran sana, sampai-sampai Dania lama sekali sampai di rumahnya.

"Ini bocah memang hobi di sleding." gumamnya sambil membuka pintu kamarnya.

"Ka, ngapain?" tanya Grallie setelah melihat kakaknya sudah berdiri di depan kamarnya.

"Kamu belom mandi pasti." tuduh Davin.

"Enak aja. Aku udah mandi, udah sholat, udah wangi."

"Mana coba kakak cium," Grallie langsung memeluk kakaknya.

Pucuk kepalanya dihujami kecupan dari sang kakak untuk adik tercintanya ini, "Kakak tinggalin kamu udah berapa tahun sih? Rasanya kamu udah tinggi banget sekarang," ucapnya.

"Kakak tinggalin aku udah 12 tahun tau. Aku udah tinggi lah, cintanya aja sekarang sama ring basket," balas Grallie seraya melepaskan pelukannya.

"Masaa, cinta kamu kan sama Arga."

"Apaan sih. Udah lah, jadi ngawur." Grallie kembali memasuki kamarnya.

"Kenapa balik lagi?" tanya Davin saat melihat Grallie keluar dari kamarnya lagi.

"Lupa cium orang tersayang,"

CUP

"Bye kakak ganteng ku!" imbuh Grallie dan langsung memasuki kamarnya, lagi.

"Dasar adik centil," gumamnya lalu pergi dari depan kamar Grallie.

"Ini anak kemana sih?" tanya Grallie sambil membenturkan ponselnya pelan ke dinding.

Gravin [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang