A President Wife is a Man [TAMAT]

Chapter 51

A President Wife is a Man
Chapter 51 – Lady Ke

----0000----

Larut malam, Jiang Qi tiba-tiba terbangun. Dia membuka matanya dan menatap Ke Yan yang berbaring di sebelahnya. Pupil matanya terlihat dalam kegelapan. Jiang Qi lalu menggerakkan tubuhnya semakin dekat dan lebih dekat ke milik Ke Yan. Selama ini matanya tidak pernah berpaling dari wajah Ke Yan.

Jiang Qi tiba-tiba merasa hanya melihat saja tidak cukup. Jadi dia dengan lembut menyenggol tubuh Ke Yan beberapa kali tapi dia masih tidak bangun. Jiang Qi sedikit kecewa, tapi pada saat yang sama dia juga menghela nafas lega.

Dia lebih baik tidur. Jika Ke Yan bangun, orang yang tidak beruntung dengan sakit pinggang besok pagi adalah dia.

Keesokan harinya..

Biasanya hanya ada Jiang Qi dan Ke Yan di rumah. Hanya mereka berdua yang bangun dan pergi bekerja. Tapi hari ini, ada tiga orang lagi menunggu mereka di meja makan.

Akhirnya Jiang Qi, Ke Yan dan Yang Shao Yu pergi bekerja bersama meninggalkan Mo Lu dan Ma Tong di rumah. Setelah sarapan, Mo Lu dan Ma Tong tidak ada kegiatan jadi mereka duduk di sofa menonton televisi.

Sementara di dalam mobil, tiga orang sedang dalam perjalanan menuju tempat kerja.

Melihat ekspresi gelap Ke Yan, Jiang Qi tidak bisa tidak bertanya. "Apa yang salah?"

"Aku tidak puas! "

Yang Shao Yu yang mendengar kata-kata Ke Yan tertawa terbahak-bahak. Namun detik berikutnya ia ingat pembalasan dendan semalam. Pelajaran menyakitkan masih membuat seluruh tubuhnya menyusut ketakutan. Ke Yan benar-benar mengerikan. Saat ini, dia lebih baik mencoba untuk tidak terlihat olehnya.

Ketika Ke Yan membicarakan hal ini, wajah Jiang Qi memerah. Namun ketika dia mengingat kejadian semalam, dia memang menggunakan sedikit lebih banyak kekuatan daripada yang dibutuhkan. Waktu itu dia benar-benar terkejut, jadi dia tanpa sadar mengencangkan tangannya. Tapi itu bukan salahnya, itu sebabnya Jiang Qi dianggap tidak bersalah, jadi Ke Yan hanya bisa menyalahkan Yang Shao Yu dan Mo Lu.

Berpikir tentang semalam, Jiang Qi tersenyum dan tidak bisa menahan tawa. Namun dia dengan cepat menutup mulutnya.

Tapi tentu saja semuanya sia-sia. Pada dasarnya ketika kau memikirkan hal lucu pada saat yang sama kau akan tertawa dan tidak akan pernah bisa menghentikan tawamu. Yang Shao Yu yang di kursi belakang, memandang Jiang Qi dengan pujian. Dia tidak berharap Jiang Qi begitu berani dengan menertawakan Ke Yan tanpa ketakutan.

Benar saja, di persimpangan berikutnya, Ke Yan menghentikan mobil dan meminta Yang Shao Yu keluar dari mobil. Kali ini, Yang Shao Yu menahan diri dari menggoda Ke Yan dan dengan cepat melarikan diri dari medan perang. Benar-benar mengabaikan mata Jiang Qi memohon bantuan.