Chapter 115

1.2K 123 6
                                    


A President Wife Is A Man
Chapter 115 - Natal Akan Segera Tiba

A President Wife Is A ManChapter 115 - Natal Akan Segera Tiba

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

----0000----

Lan Ru Yin kembali ketika Jiang Qi turun dan dia membawa beberapa kantong belanja.

"Paman sudah bangun?" Lan Ru Yin bertanya pada Jiang Qi.

"En, paman sudah bangun dia lalu berkata lapar. Ngomong-ngomong, demam paman sudah turun."

"Benarkah?" Ekspresi Lan Ru Yin sedikit senang dan kemudian dia memberikan senyuman penuh makna lalu memanggil Jiang Qi untuk mendekat.

"Ya, Bibi?" Jiang Qi berjalan dengan bingung.

"Pergilah memasak dan bawa ke pamanmu setelah kau selesai."

"Ah? Tapi makanan yang aku buat itu mengerikan." Jiang Qi tidak menyangka Lan Ru Yin akan membiarkan dia melakukannya.

"Tidak apa-apa." Kata Lan Ru Yin acuh tak acuh. Lagipula bukan dia yang memakannya. Ke Xin sangat pemilih. Lan Ru Yin harus membiarkan dia makan makanan yang dibuat oleh Jiang Qi. Agar dia tidak akan pilih-pilih lagi di masa depan.

"Tapi bukankah paman sedang sakit? Bagaimana jika sakitnya semakin parah setelah makan masakanku?"

"Tidak akan, jangan khawatir. Kalau bergitu bibi pergi istirahat dulu."

Lan Ru Yin pergi setelah bicara dan meninggalkan Jiang Qi sendirian di ruang tamu. Jiang Qi berpikir sejenak dan pergi ke dapur untuk mencari Ke Yan.

"Tidak apa-apa, lakukan saja." Ke Yan mengatakan hal yang sama setelah mendengarnya.

Jiang Qi berpikir sejenak, apa yang harus dimasak?

Ke Xin sedang membaca ketika Lan Ru Yin masuk ke kamar. Lan Ru Yin kemudian menatapnya. "Bukankah kau tidak setuju mereka bersama? Kenapa kau mengubah sikapmu?"

"Apa kau tidak memahami kepribadian putramu. Adakah cara untuk mengubahnya?"

"Jelas dia sepertimu."

"Ya, sepertiku." Ke Xin terus membaca.

Lan Ru Yin tersenyum, mengambil buku komik, dan bersandar di tempat tidur sambil membaca bersama Ke Xin.

Jiang Qi berpikir sejenak, lebih baik dia memasak bubur karena dia melihat ada ayam di kulkas, maka dia bisa membuat bubur ayam suwir.

Ke Yan lalu membantu memotong daun bawang.

Bubur segera siap, Jiang Qi berpikir memasak bubur sangatlah menyenangkan hari ini dan rasanya juga seharusnya enak.

Jiang Qi mengantar bubur ke atas untuk dimakan Ke Xin. Ke Xin melihat bubur yang dimasak Jiang Qi dengan cermat setelah itu dia mengambil sendok dan memakannya.

"Bagaimana?" Tanya Lan Ru Yin.

"Kenapa rasanya manis?" Ini adalah bubur teraneh yang pernah dimakan Ke Xin, manis tapi asin.

"Uh, mungkin terlalu banyak gula."

"Istriku, ambilkan aku sesuatu untuk dimakan. Aku lebih suka makan makanan orang lain dan tidak ingin makan masakan Jiang Qi.

"Baiklah." Lan Ru Yin menghela napas, "kau masih saja pilih-pilih makanan."

Jiang Qi menghela napas dan memutuskan untuk turun lalu mencari Ke Yan, hanya Ke Yan yang tidak membenci masakannya.

Ketika Jiang Qi turun, Ke Yan berbaring disofa sambil menonton TV. Jiang Qi berjalan mendekat dan berbaring diatas Ke Yan, lalu membenamkan kepalanya di pelukan Ke Yan.

"Ada apa?" ​​Ke Yan menyentuh kepala Jiang Qi.

"Masih sama."

Ke Yan terkekeh ringan dan mengetahui apa maksud Jiang Qi.

"Haruskah kita kembali malam ini?" Tanya Ke Yan.

"Aku tidak ingin kembali, ayo kita menginap satu malam lagi." Jiang Qi pikir tinggal di rumah keluarga Ke cukup bagus.

"Baiklah."

Dengan begini, Jiang Qi dan Ke Yan menginap selama satu malam dan pulang keesokan harinya. Ketika mereka pulang, Ayah Ke dan Lan Ru Yin meminta Jiang Qi untuk datang lagi.

Jiang Qi kemudian menyeringai dan tersenyum lebar, "Aku pasti akan datang lagi lain kali, sekarang kami pulang dulu."

"Ayah, Ibu, kami pergi dulu."

"Mengemudilah dengan hati-hati."

Jiang Qi awalnya senang dalam perjalanan pulang, tetapi sesuatu tiba-tiba muncul di benaknya dan moodnya turun lagi.

Ke Yan merasakan mood Jiang Qi turun kemudian bertanya, "Ada apa? Bukankah tadi kau sangat senang?"

"Aku memikirkan orang tuaku."

"Bukankah orang tuamu adalah orang tuaku juga? Jangan khawatir, aku yakin mereka akan setuju."

"Kenapa kau begitu yakin?" Jiang Qi menatap Ke Yan.

"Aku akan mencoba membuat mereka menerimaku."

"En, tapi bagaimana aku harus memberitahu mereka?"

"Tentu saja aku akan datang berkunjung secara langsung."

"Kapan?"

Ke Yan menunggu lampu merah lalu melepaskan sabuk pengamannya dan membungkuk untuk mencium bibir Jiang Qi, "Jangan khawatir dan jangan pikirkan itu. Pertama-tama pikirkan tentang Natal yang akan segera tiba, pikirkan tentang apa yang akan kau berikan padaku."

"Ah benar Natal akan segera tiba, kita juga mulai berkencan saat Natal." Jiang Qi tidak memikirkan orang tuanya lagi setelah mendengar ini. Sebaliknya, dia berpikir tentang hadiah apa yang akan diberikan Ke Yan pada Natal kali ini.

Ke Yan memang menghibur Jiang Qi tapi dia benar-benar ingin menemui orang tua Jiang Qi. Jika orang tua Jiang Qi bersikeras dan menolak untuk membiarkan mereka bersama...

Ke Yan melirik Jiang Qi. Jika itu terjadi dia tahu pria ini akan sedih. Tapi, dia akan melakukan yang terbaik untuk membuat orang tua Jiang Qi setuju akan hubungan mereka.


Bersambung...

🌾🌾🌾🌾🌾🌾

Update : 05 Juli 21

A President Wife is a Man [TAMAT] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang