7.Latra

32 2 0
                                    

Drtt drttt

Ponsel nya berdering, tapi pemilik
Nya hanya diam tak bergeming. Dia
Malas menjawab panggilan dari
Papah nya

Tok tok tok

Ketukan pintu terdengar lagi

"Masuk"

"Kak, papah mau ngomong sama
Kamu" dinda membawa ponselnya

"Gw gak punya waktu"

"LATRA!!"teriak papah nya marah

"Lo, lost speaker!!"desis nya pada
Dinda.

"Udah mas, sini biar aku yang bicara
Ke Latra"sahut mamah nya.

"Duduk" Latra menarik tangan
Dinda agar bisa lebih dekat melihat
Ponsel itu

"Latra, mamah kangen banget sama
Kamu sayang" ujar Citra pada
Putranya

"Aku juga mah"balas nya

"1 Minggu lagi mamah nyusul sama
Papah ya, mama mau liat kalian
Berdua" ujar Citra semangat.

"Gak perlu, kalo ada mama semua
Nya serba salah di mata suami
Mamah itu" ujar nya mematahkan
Semangat citra

"Latra jangan gitu dong sayang"

"Dasar  anak kurang ajar kamu!!"

"Mas udah mas, yaudah kalian
Sehat sehat ya. Nanti mamah telfon
Lagi"ujar Citra mematikan nya

Bip

"Kamu kok gitu si ka sama papah
Sendiri" sahut dinda

"Lo gak akan pernah tau, apa yang
Udah papah lakuin sama gw" ujar
Nya frustasi.

"Aku emang gak tau banyak Tentang
Hidup kamu, tapi setidak nya
Kamu harus hormatin orang tua
Kita kak" nasihat nya.

"Pergi sebelum gue marah" usirnya
Cepat

"Kamu belum nyentuh makanan
Ini sedikitpun?" Matanya teralihkn
Pada nampan itu

"Gw gak laper"

"Kamu harus makan sedikit biar
Bisa minum obat"

"Tanpa obat gw gak akan mati
Dinda" ujar nya kesal

"Tapi kamu bakal lama sembuhnya
Kak"omel nya

"Gak usah pake embel kakak, gue
Risih"

"Iya maaf, aku suapin sedikit ya"

"Gak usah"

"Sedikit aja" paksa dinda

Kini Latra sedang bersabar, dia tak
Mau emosinya naik.

"Yaudah cepet!!"

"Kamu suka ayam kan?"

"Suka Lo"

Deg

Matanya menatap tak percaya, apa
Yang baru saja di katakan Latra.

"Udah matanya main hp aja, ngak
Usah liatin aku" pinta dinda salting
Kini.

Latra tersenyum kecil, ternyata asik
Juga menggoda adik nya ini.

"Sinian" pinta Latra

"Mau ngapain"

Latra mengambil hp dinda

"Deketan"

"Gak usah kedeketan ka"

Kini dinda duduk di sebelah nya
Dengan cepat Latra mengambil foto
Mereka berdua

"Senyum"

Ckrek

"Ucapan terima kasih gw Karna Lo
Udah suapin gw, sekarang Lo keluar
Dari sini" ujar nya.

"Iyya"

Di depan pintu kamar Dinda terus
Memperhatikan foto mereka berdua
Tanpa berkedip, sudah beberapa
Tahun jadi kakak adik baru kali ini
Dia memiliki foto mereka berdua.

Dia mengabadikan nya sebagai
Lock screen di ponsel

Ting tong

"Eh siera, yaampun makin cantik
Aja kamu" ujar starla saat membuka
Pintu.

"Halo omah, bisa aja nih. Oma juga
Awet muda banget"pujinya

"Makasih loh sayang, yu masuk"

"Aku kesini mau kerja kelompok
Oma, boleh kan?"

"Boleh dong, kamu ke atas aja gih
Panggil Dinda. Oma mau masak
Buat makan siang" suruh Starla

"Iya Oma, aku keatas dulu"

Tok tok tok

Siera mengetuk pintu kamar Dinda

"Siapa?"

"Siera Din"

"Masuk Ra"

"Kita mau kerja kelompok di sini
Atau ruang tamu?"tanya siera pada
Nya

"Terserah kamu enak nya dimana"

"Di ruang tamu aja kali ya"

"Yaudah, kamu duluan gih aku mau
Nyari buku dulu" suruh dinda

"Oke"

Latra keluar kamar Karna merasa
Sangat haus, dia lupa belum minum
Karna Dinda pergi terburu buru
Tadi.

"Aduh, ini kaki kenapa di seret baru
Jalan coba" racau nya kesal.

Dia melihat banyak anak tangga

"Nyesel gue kamar di atas!!"ujar
Nya marah marah

"Dinda!!!" Panggil Latra dari atas
Tangga

Dia merasa ada yang memegang
Pundak nya, tanpa melihat lagi dia
Langsung menyandarkan tangan
Nya di atas pundak.

"Bantuin gw turun"

"Lo minta gw bantuin?" Tanya siera
Cepat

Baru mau menarik tangannya, tiba
Tiba siera menahan nya lalu
Membantu dia menuruni anak
Tangga.

LATRA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang