11.Latra

29 1 2
                                    

"sie tunggu!!" Panggil Dinda sedikit
Berteriak

Siera terus berjalan tanpa menoleh
Sedikitpun

"Sie!!"

"Kalian ngapain ngikutin gue sih!!"
Ujar nya berhenti

"Lo kenapa pergi gitu aja, kan kita
Khawatir sama Lo" ujar Dinda

"Tau Lo"

"Orang gue mau makan eskrim
Turki" jawab nya beralasan Karna
Tidak mungkin dia bilang kalau tadi
Dia cemburu

"Dih garing banget alesan Lo"

"Yakin?" Tanya Dinda

"Iya!! Ayo kesitu" dia menarik dua
Sahabat nya cepat

"Hai adik-adik gemoy" Ciko berlari
Menghampiri mereka bertiga

"Lo ngapain disini?" Tanya siera
Sewot

"Kok Lo galak gitu si, kita kan juga
Mau beli eskrim" ujar Leon

"Latra mana?" Tanya Arbi

"Ada tuh lagi duduk, kakinya sakit
Kata dia" beri tau Leon

Dinda baru saja mau menghampiri
Latra, tapi Leon mencegah nya.

"Udah biarin, mending Lo ambil
Es krim dulu" ujar nya

Siera merasa cemas pada kondisi
Latra

"Sie, Lo kenapa diem gitu?" Tanya
Arbi

"Gapapa"

"Silakan di ambil" penjual itu kini
Mengulurkan es krim dengan tiang
Panjang

Ciko baru mau meraihnya tapi es itu
Di tarik kembali

"Kok gitu si mas"

"Gak usah norak!! Emang gitu kalo
Eskrim turki" bisik leon malu

"Ini mah beli es krim bukanya gue
Sejuk malah emosi" kesal nya

Siera mengambil nya dengan mudah
Begitupun Dinda dan arbi

"Lah tuh gampang!!" Ujar ciko

"Karna kalian cantik jadi ga akan
Di kecoh" ujar penjual itu

"Trus menurut Lo gue harus cantik
Dulu gitu baru dapet!!" Teriak
Ciko emosi

"Ko sabar!!"

"Emosi gue njir!!"

Mereka bertiga tertawa melihat Ciko
Marah marah seperti itu

"Yang sabar ya" ledek arbi

"Semangat" balas siera

"Tau ah!!" Ciko langsung pergi dari
Sana

"Eh mas jangan marah nih saya ga
Jadi kecoh" panggil penjual itu

"Ciko!!" Leon mengejar nya

Latra memegangi kakinya yang
Terasa sedikit nyeri, dia lupa untuk
Tidak berjalan jauh dulu. Jadilah
Sakit seperti ini

"Lo!!" Kerah nya di tarik oleh pria
Lain

"Apaan nih?!!" Ujar nya tak terima

"Lo lupa gue?"

"Rion!!" Desis Latra menarik balik
Kerah nya

"Ternyata Lo ada di negara ini, jadi
Lo udah ketemu siera atau bahkan
Gak mau nemuin lagi?" Tanya Rion
Tersenyum licik

"Bukan urusan Lo!!"

"Semua yang bersangkutan sama
Siera itu jadi urusan gw sebagai
Abang yang baik"ujar Rion menatap
Latra tajam

"Baik? Lo pikir Lo sebaik itu? Lupa
Perbuatan Lo dulu sama gw kaya
Gimana jahat nya!!" Balas Latra

"Ngebuat Lo jauh dari siera bukan
Kejahatan Latra, tapi kewajiban
Gw!!"

"Cih!! Lo cuma Abang yang perduli
Sama perasaan Lo" gertak nya

"Tentu, perasaan gw lebih penting
Dari pada hubungan kalian berdua
Itu" ujar Rion

"Hubungan gw hancur karena ulah
Lo!! Gak seharusnya Lo suka
Sama adik kandung Lo sendiri
Rion" teriak Latra

"Lo bener memang gak seharusnya
Itu terjadi, tapi gw di untungkan
Dengan kecelakaan yang di alami
Siera" tawa nya kecil

"Kecelakaan itu perbuatan Lo dan
Lo juga yang buat siera lupa sama
Gw!!" Latra memukul Rion kuat

Bugh!!

"Lo berani pukul gw!!" Teriak Rion

Bugh!!

Mereka terus saling memukul

Dinda, siera dan arbi terkejut saat
Mendengar orang bertengkar
Saat mereka menghampirinya
Ternyata itu Latra dah Rion Abang
Dari siera

"Bang!!" Teriak siera melerai kedua
Nya

"Kak udah" Dinda juga ikut

"Dia pukul Abang duluan sie, gak
Tau salah aku apa" Rion berakting
Agar di bela siera

"Bisa gak usah kasar ngak sama
Abang gw!!" Siera mendorong Latra

Plak!!

Siera menampar pipi Latra kini
Latra tersenyum kecil

"Suatu saat Lo akan nyesel Karna
Udah belain bajingan ini!!" Gertak
Latra

"Kak" Dinda mengejar Latra cepat

"Ayo bang kita balik"ajak siera ke
Rion yang tersenyum puas

"Gw juga balik ya, kita ketemu nya
Besok di sekolah" pamit arbi

"Iya hati hati ya Ar" ujar siera

"Ya"

Dinda mengejar Latra sampai ke
Depan mall

"Kak tunggu!!" Tahan nya menarik
Tangan Latra

Dia berbalik dan langsung memeluk
Dinda erat, hatinya kecewa dan
Sakit melihat perlakuan siera pada
Nya tadi.

"Kak" Dinda bingung saat dia di
Peluk tiba tiba

"Jangan tinggalin gw untuk apapun
Yang terjadi nanti" bisik nya tepat
Di telinga dinda

"Kamu kenapa kak?"

"Lo harus janji!!" Tekan Latra

"Ya aku janji, sekarang kita pulang
Aja ya. Aku pesen taksi dulu" ujar
Nya

Latra mengangguk tanpa menjawab
Apapun

LATRA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang