28.Latra

17 1 0
                                    

Dengan perasaan marah dan kecewa
Kini latra mencari keberadaan papah
Dan mamah nya

"Kak kamu mau ngapain?"tanya dia
Berusaha menahan latra

"Gw ada urusan sama mamah dan
Papah, lebih baik Lo jangan ikut
Campur" pintanya sambil meminta ia
Pergi.

"Tapi kak..."

"Jangan panggil gw dengan embel
Embel kakak!! Lo bukan adik gw lagi
Dinda" gertak latra kesal

"Maaf" dinda yang merasa sedih kini
Langsung pergi ke kamar

"Latra, ada apa ini?" Tanya Raffa dan
Citra yang terlihat bingung

"Ikut aku" latra menarik mereka
Berdua

Latra membawa kedua orang tuanya
Menuju kamarnya

"Jadi Dinda bukan adik aku?" Tidak
Pakai basa basi latra langsung
Menanyakan itu

"Bagaimana kamu tau?" Raffa terlihat
Heran

"Maaf mas, waktu latra butuh darah
Dinda mendengar semuanya" lirih
Citra sedih

"Jadi Dinda juga sudah tau?"

"Iya mas"

"Aku perlu bicara sama dia"

"Tunggu pah" latra menahannya

"Ada apa latra"

"Ceritain semuanya sama aku dulu
Sebelum papah temuin dinda" pinta
Nya tegas

"Kamu bicara sama latra dulu mas
Biar aku yang temuin dinda" ujar citra
Cepat

"Oke"

"Jelasin sedetail mungkin!!"

"Duduk" suruh Raffa

"Hm"

"Dulu waktu usia kamu 2 tahun, kita
Bertiga pergi berlibur ke sebuah villa
Yang berada di Landon, waktu itu
Papah ada urusan dan pergi sebentar
Meninggalkan mamah juga kamu
Disana..."

"Papah cukup jelasin intinya"

"Malam waktu kita sedang makan
Bersama tiba tiba mamah kamu
Dengar ada suara tangisan bayi, jelas
Itu bukan suara kamu Karna merasa
Penasaran kita berdua keluar dan
Menemukan Dinda sudah berada di
Luar. Sejak saat itu kita berdua setuju
Untuk mengangkat Dinda sebagai
Putri kami Karna kebetulan mamah
Kamu sudah tidak bisa hamil lagi
Sejak kelahiran kamu latra" beri tau
Nya panjang lebar

"Jadi kaya gitu"

"Maaf sudah merahasiakan semuanya
Dari kamu" Raffa menepuk pundak
Latra

LATRA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang