8.Latra

28 1 0
                                    

"makasih"

Latra masih enggan menatap siera
Kini

"Gw mau bicara serius sama Lo"ia
Menahan tangan Latra

"Gw gak punya waktu buat Lo"

"Sebentar doang" siera menarik
Nya ke halaman belakang rumah

"Maksa banget si Lo!!" Dengus nya
Kesal

"Gw mau nanya tentang ini" siera
Memberikan foto itu ke Latra

Latra terdiam....

Dia menatap foto itu miris, ingatan
Tentang masa lalu mulai datang
Lagi. Tanpa matanya kini memerah

"Kok diem si, jelasin ini apa?"siera
Mengguncang tubuh Latra

"Lo bisa diem gak" gertak Latra

"Jelasin sama gw ini apa? Kenapa
Kita bisa foto sedekat ini"tanya dia
Ingin penjelasan

"Lo mau tau"

"Ya!!"

"Lo harus ingat sendiri, gw ga akan
Kasih tau apapun" tolak nya
Menjawab.

"Maksud Lo apa?!!"

"Ingat sie, ini udah 1 tahun!! Kamu
Harus ingat semuanya" Latra
Memegang bahunya kuat

"Akhh!!" Siera memegangi kepala
Nya kuat, rasanya dia seperti di
Bawa mundur oleh ingatan Masa
Lalu.

"Sie? Kamu kenapa" Latra mendekat
Dan memegang kedua pipi nya
Lembut

.........

"Kepala aku sakit!!" Rintih nya

Latra memeluk nya erat, dia tidak
Mau memaksa ingatan siera kembali
Saat ini. Biarlah waktu yang
Membawanya

"Kamu tenang, ada aku" bisik nya
Pelan

Perlahan sakit kepalanya hilang
Dan entah kenapa pelukan Latra
Terasa tidak asing bagi siera hanya
Satu kata yang bisa menggambar
Kanya yaitu nyaman

"Apa kamu orang penting buat aku
Di masa lalu?" Tanya siera sambil
Menatap matanya

"Siera? Kak Latra?" Dinda terkejut
Melihat mereka berpelukan

Latra langsung pergi meninggalkan
Mereka berdua

"Latra!!" Panggil siera di abaikan

"Kalian ada hubungan apa?"

"Gak ada kok, yu kita ngerjain di
Ruang tamu" ujar nya mengalihkan
Pembicaraan.

Dinda heran ada apa dengan kedua
Orang ini

"Jam berapa Din?" Tanya siera yg
Kebetulan tidak memakai jam

"Baru jam 10"

Siera terpaku ketika melihat foto
Yang ada di wallpaper hp dinda

"Wallpaper kamu bagus ya" sindir
Nya

"Ini foto pertama aku bareng kak
Latra setelah beberapa tahun" ujar
Nya sedih

"Kalian gak Deket?"

"Ngak, beda dari kakak adik normal
Yang Deket banget. Kita malah
Biasa aja" balas nya tersenyum

"Ngomongin apa nih!!" Pekik arbi
Yang baru saja datang

"Kok Lo disini?"

"Katanya sakit kemarin"

"Gue udah sembuh dong, lagian
Bosen banget dirumah" ujar nya

"Lagulu bosen, biasanya maraton
Drama juga" sindir siera tak habis
Fikir.

"Hari ini ga ada yang tayang episod
Nya gue jadi bingung mau ngapain
Dikamar"

"Derita penonton on going emang
Gitu!!"sahut dinda

"Tuh Lo tau Din"

"Udah ayu kerjain, abis itu kita ke
Mall main Timezone" saran siera
Yang sudah lama tidak kesana

"Oke"

Latra merapikan jaket nya, dia sudah
Rapih untuk pergi bersama Leon
Dan Ciko. Walaupun dengan kaki
Sedikit pincang dia tetap akan pergi
Karna merasa bosan serta risih
Melihat siera ada dirumah ini

Dia menuruni tangga pelan pelan

"Ribet banget" dengus nya sambil
Menaiki pegangan tangga berniat
Untuk merosot

Awal nya semuanya lancar hingga
Tiba tiba dia lupa tida bisa meloncat
Untuk turun

Bukh!!

"Aw!!" Rintih nya kesakitan

Dinda, siera dan arbi terkejut saat
Latra jatuh tidak jauh dari hadapan
Mereka.

"Kak!!" Dinda membantu Latra

"Lo gapapa?" Tanya siera ingin ikut
Membantu

"Ada pangeran jatoh dari tangga
Nih" arbi terpesona melihat wajah
Tampan Latra

"Gak perlu!!" Latra menolak uluran
Tangan siera dan lebih memilih
Dinda

Deg

Entah kenapa siera merasa hatinya
Sakit mendapat penolakan dari
Cowok itu

LATRA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang