7.Konflik

660 16 0
                                    

Prang...

Bunyi tempat makan beradu dengan lantai membuat kaget ke dua insang yang seperti hendak berciuman.

"Davit, kamu..."

"Vina?!... Ini ga seperti yang kamu liat!" Davit berkata dengan panik kala melihat istrinya itu bahkan tak mau mendengarkan ucapannya dan malah berjalan pergi sangat cepat.

"Memang kalian mau apa?" Cibir wanita itu saat masuk kedalam lift, Vina sangat jijik saat kembali mengingat mata keduanya yang saling bertemu dengan aura merah muda(pikiran negatif wanita yang lagi cemburu, btw), memangnya siapa wanita itu? Berani-beraninya menggoda suaminya.😡😠😠

Awas saja, ia akan membuat pria itu hamil lagi! Berapa kali pun, sampai pria itu tidak berani lagi menarik lebah dan kupu-kupu di luar sana.

Vina sudah terlanjur emosi benar-benar sudah tidak bisa lagi di ajak bicara apalagi di bujuk oleh siapa pun.

...

Vina kembali ke rumah mereka, tanpa menghiraukan sang bibi yang bertanya kenapa Vina pulang cepat setelah mengantar makan siang ke kantor sang tuan.

Padahal saat pergi tadi nyonya sangat senang, katanya akan membuat kejutan untung sang tuan, kenapa malah pulang dengan wajah ditekuk seperti itu?

Setelah beberapa menit si bibi dibuat kaget saat melihat nyonyanya yang membawa koper seperti hendak pergi.

"Nyonya ingin pergi? Apa tidak menunggu tuan?" Bibi bertanya khawatir, biasanya seberapa sibuk pun Vina, nyonya pasti akan pamit dulu dengan sang tuan dan tuan muda Arka.

Vina menggeleng, ia bahkan begitu kesal sampai tak ingin bicara pada siapapun.

Beberapa menit setelah Vina pergi terlihat mobil hitam Davit masuk ke pekarangan rumah, pria itu berlari panik bahkan tanpa sempat mematikan mobilnya.

"Tuan!"

"Bi, Vina! Apa bibi ada melihat Vina pulang?" Tanya pria itu dengan nafas menderu karena berlarian tanpa henti.

"Ada tuan, baru saja nyonya pulang, lalu pergi lagi dengan membawa kopernya."

Ah. Gawat.

Davit kembali ke mobilnya mencoba mengejar mobil Vina, sayangnya Davit sudah kehilangan jejaknya, ia tau Vina itu pembalap handal. Wanita itu sangat jago balapan bahkan di masa kuliah di luar negeri Vina banyak mengikuti event balapan dari album foto keluarga Vina yang ia lihat dulu.

"Sial! Vina, kamu di mana?"

Tring... Tring...

"Halo bi."

[Tuan, den Arka tiba-tiba panas pas bangun barusan, bibi cek suhunya badan den Arka, 38°C]

"Apa?!, Bi saya bakalan putar balik ke rumah. Vina sudah bibi telpon?"

[Sudah tuan, tapi hp nyonya sepertinya tidak aktif, sudah saya coba telpon beberapa kali tadi]

"Mn. Tolong jaga Arka dulu bi!"

[Ya, tuan]

[Vin, Arka sakit lo. Maafin aku! Aku janji ga bakalan kayak gitu lagi!]

✓✓

Bunyi pesan suara masuk.

[Oke. Bawa Arka ke rumah sakit harapan ibu di jalan XX, aku tunggu di sana] Balas wanita itu dengan nada datarnya.

"Iya."

Davit tersenyum, ia langsung putar arah kembali ke rumahnya.

...

RS Harapan Ibu

"Bagaimana keadaan anak saya, dok?"

"Tenang Bu, pak! Anak ibu dan bapak hanya demam biasa, akan sembuh setelah disuntik obat penurun panas khusus bayi."

Davit dan Vina berterima kasih pada dokter wanita itu.

Setelah dokter itu pergi hanya tersisa Vina dan Davit luar ruangan. Canggung.

"Baiklah, aku-..."

Grep.

"Maaf!" Davit memeluk Vina erat sambil menangis, jujur Davit sangat takut Vina meninggalkannya sendirian.

"Hiks. Hiks. Aku ga pernah punya pikiran buat selingkuh, demi apapun Vin. Aku cuma cinta sama kamu! Tadi itu Sandra tiba-tiba deketin aku katanya ada kotoran di rambut aku dan dia coba bersihin... Kebetulan waktu itu kamu masuk dan liat kejadian itu."

Vina menghela nafas, ia memeluk pinggang Davit serta menepuk pelan pundak suaminya itu.

"Oke. Aku maafin! Tapi, aku minta jangan gitu lagi ya! Siapapun bisa salah paham kalau melihat kalian berdua seperti itu!"

"I-ya. Aku janji!"

"Ayo masuk dulu!"

"Mn."

Aku cinta kamu!

Aku juga cinta kamu!

...

Tbc.

Hampir terjadi prahara rumah tangga.😌😌😌 Pisah ranjang, pisah rumah, pokoknya pisah semuanya. Untung si Davit gercep ya. Sekian konflik yang lumayan panas dari cerita mengarungi bahtera rumah tangga pasangan ini. Seperti kehidupan kita kadang senang kadang duka siapa tau kan. Manusia hanya bisa berencana dan Allah SWT yang menentukan bisa tidaknya rencana kita berhasil. So, aku harap kalian baik-baik aja di bulan ramadhan ini sampai hari kemenangan nanti.🤗🤗🤗

EgoistisTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang