Terimakasih Haechan (15)

228 38 119
                                    

Kalau seandainya gua lamar lu di bis ini mau?"

Tanya haechan yang membuat jantung aku berdetak kencang tiba tiba
.
.
.
.
.

Tak terasa perjalanan ku sudah sampai. Aku dan haechan sudah sampai tujuan rumah si rentenir.

"Kita sebenernya mau kemana sih?"
Tanya Haechan.

"Aku mau bayar hutang ibu. Ini amanah Hazel adikku."

"Kita makan dulu sebentar,lu pasti belum makan."
Ucapnya yang langsung menarik tanganku.

Entah kenapa aku tidak melepaskan tangannya walaupun aku di genggam olehnya.

Aku dan haechan masuk cafe terdekat dari situ.

Aku dan haechan pun duduk di bangku yang sudah disiapkan.

"Lu duluan duduk disitu. Gua pesen dulu."
Ucapnya

Akupun hanya mengangguk dan duduk yang dia suruh.

Tak lama haechan pun ikut menyusul duduk.

"Tenang ajaa gua yang bayar."
Ucapnya tiba tiba

"Apaan sihh aku juga mampu bayar makanan ku sendiri"
Jawabku ketus.

"Iya iyaa gak usah marah. Hahahahaha, makin cantik."
Jawabnya lagi dengan gelak tawanya.

Aneh tapi nyata hanya dengan perkataan tersebut telingaku memerah aku benar benar malu.

"yyakk sekali lagi kamu bilang seperti itu. Aku akan pukul kamu!"

"Hahahahahahaa iya iyaa"
Jawabnya lagi dengan terus tertawa yang sedari tadi tidak berhenti.

Untung pelayan segera datang dia membawakan pesanan kami.

Untung pelayan segera datang dia membawakan pesanan kami

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Terimakasih mas"
Ucapku dengan tersenyum

"Silahkan dinikmati."
Ucap pelayan tersebut ramah.

Haechan hanya menatapku dan tersenyum tipis lalu menyantap makanan yang sudah dia pesan tadi.

"Ehemm Chan.."
Ucapku dengan canggung

ESOK KITA BAHAGIA- Huang RenjunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang