Bagian 4

568 230 410
                                    

"Plissss ibuu,aku akan melakukan apapun tapi tidak dengan menjual ku"
Ucapku terus menangis.

Perasaan gusar,takut, khawatir bercampur aduk. Yang kubisa hanya menangis dan memohon kepada ibu untuk membatalkan niatnya.

Ketika detik detik aku dibawa oleh para laki laki tua itu. Kak Renjun berlari menghampiri ku. Ternyata kak Renjun mengikuti aku dan ibu sampai sini.

"IBU SUDAH CUKUP!, IBU BOLEH NYAKITIN AKU TAPI TIDAK DENGAN ADIK ADIK KU, DIA ITU WANITA SEPERTI,DIRIMU. TUHAN MEMBERIKAN MANUSIA KEPADA DIRIMU UNTUK DIJAGA BUKAN DIJADIIKAN BUDAKK SEPERTI INI!!" ucap kak Renjun.  Aku yang melihat itu terkejut setengah mati

Kak Renjun menarik tangan ku dari pria tua itu. Dan menyuruh diam dibelakang punggungnya. Dan aku tidak mengatakan apapun. Yang kulakukan hanya menangis.

Ibu yang melihat itu seperti tersebut emosi. Mukanya memerah dan mengatakan.

"DIEM YA KAMU. JIKA KAMU TIDAK MAU ADIK KAMU DIJUAL. CEPAT BAYAR HUTANG JUDI AKU CEPAT SEKARANG!! GAK PUNYA KAN.JANGAN JADI SOK PAHLAWAN!" Ucap ibu teriak teriak

"AKU HARI INI MEMANG TIDAK PUNYA UANG, TAPI AKU JANJI AKAN MEMBAYAR SEMUA. BERI AKU WAKTU 2 MINGGU" jawab kak Renjun sama teriak nya seperti ibu.

Setelah dijawab seperti itu. Ibu langsung pulang meninggalkan kita disini. Dengan mobil nya

" Tuan saya minta maaf, saya janji akan membayar hutang hutang ibu saya. Saya minta waktu 2 Minggu, saya mohon tuan" ucap kak Renjun dengan membungkuk kepada lelaki tua itu.

"Oke saya pegang janji kamu, hutang ibu kamu 100 juta itu sudah termasuk bunga bunga hutang judi ibu kamu, jika kamu melanggar janji, liat saja keluarga kamu yang kena dan wanita manis ini akan menjadi istri ke 5 aku HAHAHAHAHAHAHAHAA"  ucap si lelaki tua itu dan secara tidak sopan mencolek dagu ku.

Kak Renjun yang melihat itu menghempaskan tangan si lelaki tua tersebut. "Saya janji tuan, tapi tuan pun harus berjanji kepada saya. jika hutang ibu saya lunas, tuan tidak bisa menggangu keluarga saya lagi apalagi Adik saya" jawab kak Renjun. 
Dan langsung meninggalkan si pria tua tersebut.
----------------✨-----------✨------------✨--------

Aku dan kak Renjun pun jalan pulang kerumah. Tetapi karena kita kelelahan kita istirahat di taman yang dulu aku dan kak Renjun sering kesini

Aku memotret kak Renjun dan tersenyum sangat manis kakak ku ini
"Apa kakak lelah selalu membela aku?" Tanyaku sembari menatap muka kak Renjun
                                 

Aku memotret kak Renjun dan tersenyum sangat manis kakak ku ini"Apa kakak lelah selalu membela aku?" Tanyaku sembari menatap muka kak Renjun                                 

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Apa yang kau katakan. Heii inget kamu dan Hazel adalah kebahagian kakak. Sudah jadi kewajiban kakak bela kebahagian kakak" jawab kak Renjun sembari menoleh menatap diriku.

Aku hanya tersenyum, dan tanpa sengaja air mata ku sudah jatuh sedari tadi.

Kak Renjun yang melihat itu segera bangun dan duduk untuk memeluk diriku. "Sudahlah kamu sudah banyak menangis hari ini, tidak ada ceritanya seorang ratu yang menyerah di tengah tengah film" ucap kak Renjun.

ESOK KITA BAHAGIA- Huang RenjunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang