Janji untuk bahagia

192 29 13
                                    

Jika bukan kebahagiaan ayah dan

Juga sumpah serampah yang sudah terlanjur diuntai.

Aku tidak akan datang ke kota ini hanya untuk mencari ibu.

Aku seperti manusia tidak berguna, bahkan bintang pun sepertinya enggan memberikan
Sinarnya untuk menerangi hidup ku.

Kapan aku bahagia?
Kapan aku seperti mereka?
Kenapa hidupku seperti ini?
Kenapa tuhan tidak pernah adil?

Pertanyaan pertanyaan itu yang selalu menghantui sekeliling
Kepalaku.

Namun aku percaya akan ada suatu hari aku dan ayah ku akan bahagia
Entah itu di dunia atau di alam lain.

Coretan Lee jeno

------E S O K-----K I T A----B A HA G I A----

Lee jeno pov

Aku sudah mengetahui dari awal, ketika aku mengambil tekad ini. Aku harus menanggung semua rasa sakit ini sendiri.

Tidak akan pernah ada yang mengerti
Bagaimana rasa sakit ini hanya untuk memperjuangkan kebahagiaan.

Apa memang begitu sulit untuk aku bahagia selama aku hidup di dunia ini?

Apa benar semesta tidak pernah memihak kepada diriku?

Bahkan angin dan rumput pun enggan mendengar keluh kesah ku.

Aku bukan mengeluh

Aku hanya sedikit lelah

Tidak, aku sungguh lelah...

Kamis,23 April 1999

(Jeno di umur 17 Tahun)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Jeno di umur 17 Tahun)

"Selamat ulang tahun Lee jeno" sahut ayah ku dengan Membawa kue dan masuk ke kamar ku pada pukul
00.00

"Yahh ayahh, Jeno sudah bilang. Jeno tidak suka tiup lilin"

"Kenapa? Ini adalah hari bersejarah kamu. Hari disaat kamu
Lahir ke dunia dan kamu adalah kebahagiaan ayah satu satunya
Di dunia ini"

"Baiklah hahahaha". Aku pun langsung melakukan make a wish

Lalu ku tiup lilin nya.

"Selamat ulang tahun boy"

Ucap ayah dengan memeluk diriku.

"Terimakasih sudah menjadi anak baik selama 17 tahun ini."
Ucap ayah lagi

"Hahahaha Jeno tidak sebaik itu ayah, Jeno hanya pura pura baik."

ESOK KITA BAHAGIA- Huang RenjunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang