Sayang kakak! (16)

263 31 120
                                    

Renjun POV

Dari semua kejadian yang sudah terjadi. Aku dengan setia selalu menuliskan semua cerita di buku tulis yang masih dibilang layak untuk aku buat coretan. Sebagaimana adik
Kesayangan ku Hazel selalu melakukannya.

Dimulai dari aku menemani Hazel bulak balik rumah sakit. Hingga akhir hayatnya aku tuliskan semua disini.

Alasannya simple, ketika aku membacakannya kembali aku yakin
Kalau aku ini manusia yang tuhan ciptakan dengan hati yang sedemikian rupa.

Tidak boleh disangka jika  aku tidak pernah memarahi Tuhanku sendiri. Akupun manusia biasa yang selalu beranggapan bahwa Tuhan sangat jahat kepada aku dan adik adikku.

Namun setelah semua terjadi aku mengerti,kenapa tuhan memberikan semua cobaan ini. Di semua kejadian yang sudah terjadi tidak ada yang bisa disalahkan. Apalagi tuhan atas hak apa kita  berhak memarahi tuhan?

Karena ini hidup. Tidak ada yang bahagia terus dan tidak akan selamanya sedih. Semua akan terjadi di porsi nya masing-masing.
Sabarlah,biarkan waktu yang menjawab.

Tujuanku saat ini adalah sembuh dari penyakit. Agar bisa melihat adik kecil ku menikah
Dengan lelaki yang akan ia sebut suami. Semoga Tuhan....

 Semoga Tuhan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pukul 09.16


Aku sudah siap untuk pergi menemui dokter yang biasa aku temui. Aku tidak mengatakan kepada adikku Hana atau orang tua dirumah. Aku bisa pergi sendiri dengan menaiki bus.

Jangan tanya kenapa aku tidak memakai motor atau mobil. Aku tidak terlalu mahir memakai kendaraan pribadi.

Ritual sebelum keluar dari kamar. Aku selalu menghadap cermin besar dikamarku dan menepuk pundakku sendiri dengan mengatakan.

"Hari ini hari baik,kamu pun akan baik baik saja." Dan tak lupa mencium foto Hazel yang aku pajang di kamar.


Entah kenapa setiap melihat senyuman tulus dari foto Hazel

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Entah kenapa setiap melihat senyuman tulus dari foto Hazel. Membuat aku semakin yakin jika aku bisa melawan dunia yang keras menurut diriku.

"Dek kakak pergi dulu ya, semoga kakak baik baik saja."

ESOK KITA BAHAGIA- Huang RenjunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang