•BAB 6

9 3 11
                                    

Author's Point Of View
__________________

...°oOo°...

BAB 6
Counting words : 1472

Jaemin sedang bersiap siap dengan menggunakan baju putih polos dan di lengkapi kemeja polos senada tak di kancing serta celana jeans nya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jaemin sedang bersiap siap dengan menggunakan baju putih polos dan di lengkapi kemeja polos senada tak di kancing serta celana jeans nya.

Ia menggunakan topi hitam ber-ring, tak lama terdengar suara pintu kamarnya di buka tanda seseorang telah masuk ke sana.

"Udah siap 'kan? Kuylah" Ajak jeno yang baru saja masuk ke kamarnya.

Jaemin yang kebetulan sedang membelakangi Jeno langsung menoleh membuat jeno menganga tak percaya.

Jaemin menunjukan smirk nya, dan setelahnya langsung tertawa terbahak bahak.

"Udah kuy"

Jeno langsung mengangguk cepat menuntun Jaemin masuk ke dalam mobil miliknya.

"Kita makan dulu lah ya? "

"Ya"

---

"Pecel ayam dua" Ucap Jeno kepada sang pelayan rumah makan.

"Minumannya mas?"

"Teh es dua"

Pelayan itu mengangguk sambil menulis pesanan mereka di note nya.

"Padahal aku maunya Jus jeruk tadi" Kata Jaemin kepada Jeno yang memesan makanan seenaknya.

"Yaudah si Na terima aja"

Jaemin mendecak mendengar Jawaban Jeno, lalu mengalihkan atensinya kepada salah seorang pelayan rumah makan di sana.

Matanya menyipit guna lebih memperjelas siapa yang di lihatnya.

"Felix? " Gumamnya pelan, walaupun pelan Jeno tetap mendengarnya dan mengikuti arah pandangan Jaemin.

"Bukan" Balas Jeno.

"Tapi kok mirip? "

"Muka Felix pasaran, udah ga usah di fikirin mana mungkin si pilip mau kerja di tempet beginian" Kata jeno membuat Jaemin terkekeh pelan.

Akhirnya yang di tunggu tunggu oleh mereka telah sampai, dua buah piring berisikan nasi dan ayam serta lain lainya.

"Selamat menikmati"

Jaemin dan Jeno pun langsung memakan makanan mereka dengan rakus.

Jeno langsung menyandarkan tubuhnya saat merasakan seakan perutnya akan meledak.

Bagaimana tidak, nasi Jaemin yang tidak habis pun dia makan juga.

"Ayo No lama banget perasaan dari tadi nyender di kursi mulu, udah jamuran nih." Kesal Jaemin.

SAHABAT |NOMINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang