Adakah yang ship marsha-adel?
Kalo ada, fix! Kita sama....
Marsha memejamkan matanya kala rasa sakit menjalar kedalam lubuk hati nya. Ia menghembuskan nafasnya kasar.
"Aneh banget"-gumamnya.
"Apa yang aneh?"
Spontan marsha langsung membuka matanya. Ia menegakkan badannya lalu menatap seseorang yang mengganggunya.
"Del?"
Adel menaikan alisnya lalu duduk disamping Marsha, ia menyandarkan punggungnya pada sandaran kursi lalu menghela nafas pelan.
"Lo cape?"
Marsha menggeleng singkat lalu duduk menghadap adel, ia memandang wajah lelah adel lalu terkekeh pelan.
"Habis ngapain? Cape banget kayak nya?"
"Kita lagi ada di tempat latihan, ya pasti lah habis latihan, aneh banget"-balas adel.
Marsha terkekeh, benar juga. Mereka sedang berada ditempat latihan, ya pastilah adel baru saja selesai latihan.
"Ya maaf, jadwal kita kan beda"
Adel mengangguk-anggukan kepalanya tanda tak masalah.
Adel memejamkan matanya untuk mengurangi rasa lelah dalam dirinya. Sedangkan marsha ia menatap wajah damai adel lalu tersenyum tipis.
"Susah banget bikin kamu ngeliat aku dikit aja del? Apa susahnya sih buka hati? Seenggaknya dikit aja biar aku bisa masuk"
Tangannya terangkat untuk merapihkan rambut adel yang sedikit berantakan, seakan merasa terganggu adel mencengkram lengan marsha lalu membuka matanya perlahan.
"Ngapain?"
"Ah eng, nggak tadi cuma rapihin rambut kamu aja"
Adel menaikan alisnya lalu menghendikan bahunya acuh tidak perduli.
"Ga mau tidur dulu del?"
"Dimana? Di lantai?"
Marsha memutar bola matanya malas lalu mengusap wajah adel kasar.
"Kamar dongeng lah"-kesal Marsha.
Adel berfikir sebentar, ia melirik jam tangannya, masih ada satu jam lagi untuk ia melanjutkan latihan.
"Boleh deh, temenin ya?"-pinta adel.
Marsha berfikir sebentar lalu mengangguk yang membuat adel tersenyum menatap gadis itu.
"Yuk"
"Yuk"
Mereka bergegas naik kelantai dua menuju kamar dongeng, adel meraih tangan Marsha yang ia rasa berjalan dengan lambat.
"Ayo ah cepet, gue cape banget"
Marsha menatap tangan adel yang sedang menggandengnya, tanpa terasa senyum bahagia merekah dalam wajahnya.
Adel membuka pintu ruang dongeng yang ternyata disana sudah ada ara dan chika yang sedang beristirahat juga.
"Lah? Adel? Ngapain?"
"Tidur"-jawab adel singkat.
Ara mengangguk lalu sedikit menyingkir membuat ruang untuk adel juga Marsha.
"Tumben banget mau tidur?"
"Ga tau nih, cape banget rasanya"-ucap adel lalu berbaring disamping ara.