Zahra Nur K.
X
Febriola S.
Pengin nyoba aja.
...
"Cupu!"
"Norak!"
"Dasar buaya!"
"Dasar bar-bar!"
"Kenapa? Ga suka? Hah?!"
"Ga!"
"Sama! Gue juga ga suka lo buaya!"
"Kenapa? Cemburu lo? Bilang bos!"
"Dih, gu..."
"STOP! Kalian tuh brisik tau ga? Cape banget"-sela freya lelah melihat kedua sahabatnya bertengkar didepannya.
"Dia tuh"
"Lo!"
"Lo!"
"Enak aja lo, elo tuh ngeselin! Dasar buaya!"
"Emang kenapa kalo gue buaya? Ga suka lo?"
"Ga!"
"Ya seenggaknya gue buaya cantik, manis dan tentunya keren sih"-ucap ara bangga.
"Ya..y- ya pokoknya lo buaya dan gue ga suka!"
"Kenapa lo yang sewot? Lo suka sama gue?"
"Ya! Eh, enggak! Kurang kerjaan banget suka sama buaya"
"Bilang aja si la, pesona gue emang ga main-main sih"-ucap ara menaik turunkan alisnya menggoda olla.
Freya yang berada ditengah mereka memutar bola matanya malas lalu mengusap wajah ara dengan tangannya.
"Muka Lo ngeselin"
Olla tertawa melihat wajah ara yang langsung cemberut karena ucapan freya.
"Emang nih, ngeselin banget buaya"
"Tau lah"-ucap ara kesal lalu beranjak pergi dari sana.
"Heh? Mau kemana lo?"
"Ga penting"-ucap ara ketus lalu pergi meninggalkan olla dan freya.
"Ck! Kenapa si?"-decak olla menatap kesal pintu yang dilewati ara tadi.
"Lo kenapa si ka ols kalo ada ka ara ngajak berantem Mulu?"-tanya freya bingung.
Pasalnya tadi mereka sedang membicarakan hal-hal random, tapi ketika ara datang olla berubah menyebalkan.
"Lo ga akan ngerti fre, dah lah gue juga mau pergi, bye"-ucap olla lalu beranjak dari sana meninggalkan freya sendirian.
"Lah? Kenapa sih? Orang kalo tambah gede jadi aneh"
***
"Kenapa sih ra cemberut gitu"-tanya chika yang kebetulan berpapasan dengan ara.
Ara menyipitkan matanya yang membuat chika bingung.
"Kenapa ra?"
"Kayanya aku lagi mimpi deh"-ucap ara.
"Hah?"
"Kok ada bidadari? Turun dari mana?"-ucap ara tengil.
"GENTENG NOH DIATAS!"
Bukan! Bukan chika yang menjawab bahkan chika baru memproses omongan ara.
Ara melirik sang pelaku sinis lalu menghampirinya.