Zahra Nur K.
X
Jessica Chandra.
...
Ara terkekeh, ia tersenyum tipis lalu berjalan pelan mendekati dua orang yang ia perhatikan sedari tadi.
"Selamat ya"
Kedua orang itu menoleh, chika salah satu diantaranya melebarkan matanya menatap ara.
Ara tersenyum menatap keduanya lalu berjalan lebih dekat kearah mereka.
"Kalian emang cocok"
"Araaa"
Ara tersenyum menatap chika. Sungguh, hati nya sakit melihat kenyataan ini, ia meraih tangan chika lalu tersenyum tipis menatap chika.
Ara beralih menatap seseorang yang berada disamping chika, ia tersenyum lalu meraih tangan orang tersebut dan menyatukannya dengan tangan chika.
"Seharusnya juga dari dulu gue ga deketin lo, tapi yaudah, semuanya udah terjadi"
"Bang, jagain chika ya. Lo emang lebih pantes dibanding gue"-ucapnya menatap seseorang yang berada di samping chika.
Chika menggelengkan kepalanya, ia tidak bermaksud untuk menyakiti ara dan berakhir seperti ini.
"Ra, aku bisa jelasin. Aku sama kak vivi cuma..."
"Selingkuh dibelakang aku? Oh atau mungkin selama ini malah aku yang jadi selingkuhan kamu?"
Ara terkekeh, ia tidak tau akan jadi seperti ini, ia fikir chika adalah rumah terakhirnya untuk berpulang, tapi ternyata tuhan tidak merestui itu.
"Kita putus chik"
Ara beralih menatap vivi lalu tersenyum menatap seseorang yang sudah ia anggap seperti abangnya ini.
"Jagain chika bang, gue percaya sama lo"-ucap ara lalu pergi dari sana meninggalkan mereka.
Chika menggelengkan kepalanya, bukan ini yang ia mau!
"Kak?"
"Udah chik, biarin ara nenangin diri dulu"
"Tapi dia harus tau yang sebenarnya, kita..."
"Gue tau, tapi selama gue kenal ara dia bukan tipe orang yang akan mau dengerin penjelasan lo disaat dia udah tau dan udah denger percakapan kita tadi"
***
Ara terkekeh menyadari kesalahannya selama ini,
Dijauhi fiony karena ia terlalu dekat dengan chika.
Dijauhi mira, orang yang sudah ia anggap sebagai kakaknya sendiri, dan sekarang mira lebih memilih bermain bersama oniel, adel, olla dan beberapa member tim T dulu.
Dan sekarang? Ia dikecewakan oleh chika, orang yang benar-benar ia percaya selama ini.
Ara menghela nafas kasar lalu menyandarkan punggungnya pada sandaran kursi yang ia duduki lalu menutup matanya guna merilekskan tubuh dan otaknya.
"Cape?"
Ara membuka matanya perlahan lalu tersenyum melihat orang yang berada didepannya.
"Kenapa Jess?"
"Muka lo kusut banget, kenapa?"
"Ga papa"
"Ga usah bohong sama gue"
Ara menghela nafas kasar lalu menatap jessi sayu.
"Gue putus sama kak chika"
Jessi menaikan alisnya menatap ara.
