Cuplikan 22 - Cibiran

282 1 0
                                    

Kendaraan milik Arga menebus hujan deras, ia lekas memarkirkan mobilnya. Pria itu menoleh menatap istrinya yang tertidur beberapa menit tadi,  ia segera mengoyangkan kaki Afnan untuk membangunkannya.

"Sayang bangun, sudah sampai," tutur Arga membuat Afnan terusik dan bangun.

"Iya," sahut Afnan sambil mengucek matanya.

"Mas, di luar hujannnn, gimana dong?" tanya Nayla menyuarakan kebingungnya.

"Kitakan, gak bawa payung," imbuhnya lagi.

"Tenang saja, aku sedang chat Diana," ujar Afnan lalu terlihat dari resto seorang wanita tengah menggunakan payung biasa dan memegang payung agak besar.

Setelah Diana sampai Arga langsung keluar dan meminta payung, pria itu langsung membuka pintu belakang agar kedua istrinya tidak kebasahan, mereka berjalan beriringan disusul Diana dibelakang menggunakan payungnya.

Bibir Nayla tak berhenti berdecak kagum, saat masuk ke restoran dengan nuasa elegan. Lampu gantung menyala menyinari ruangan, meja bundar dengan kursi berwarna abu-abu tertata rapi. Banyak jendela di setiap dinding untuk menikmati pemandangan luar, mereka mengikuti langkah Arga menuju bangku di ujung kanan yang kacanya memperlihatkan taman kecil. Arga menarik dua kursi untuk istrinya, setelah mereka duduk. Arga cepat mendaratkan bokongnya di tempat beristirahat ditengah-tengah keduanya. Ia tersenyum lalu segera meraih menu untuk memesan apa yang mereka inginkan.

"Wah, ternyata kamu udah banyak nambahin menu ya?" tanya Arga melirik Afnan lalu kembali memilih.

"Iya, Mas." Afnan tersenyum dibalik cadarnya.

"Bulgogi, bibimbap dua, sup rumput laut dan tiga banana milk." Setelah Arga memesan, Diana langsung pergi untuk menyiapkannya.

Menunggu pesanan datang, mereka berbincang sambil sesekali tertawa. 
Beberapa mata menatap iri ke arah wanita yang di samping Agra, ada pula yang merasa iba kepada Afnan dan benci dengan Nayla.

SAHABATKU MADUKU (END) (PINDAH KE KBM app & Goodnovel)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang