Beberapa hari kemudian, Afnan dan Arga membawa Nayla ke pertemuan keluarga mereka. Jemari Nayla meremas gamis yang dipakainya, keringat dingin bercucuran di wajahnya. Sebuah tangan memegang jemari Nayla menyalurkan kekuatan, netranya beradu dengan bola mata coklat muda nan tatapan teduh.
"Tenanglah," ujar Afnan mengelus punggung tangan Nayla, ia membalas dengan senyuman dan anggukan.
"Ayo masuk!" ajak Arga menggandeng tangan Afnan berjalan ke arah pintu utama, setelah sampai ia memencet bel lalu menunggu.
Pintu terbuka memperlihatkan seorang wanita parubaya yang tersenyum lebar saat melihat anaknya.
"Assalamualaikum, Mah," ucap Arga mencium tangannya.
"Apa kabar? Mah," tanya Afnan meraih tangannya lalu mencium takjim.
Netra wanita itu bertemu dengan Nayla yang menunduk sambil memilin jarinya.
"Kamu siapa?" tanya Sekar --- mama Arga.
Nayla mendongak lalu tersenyum kaku, "saya Nayla Ramadhani, Tante," ujar Nayla meraih tangan Sekar lalu mencium punggung tangannya.
"Ya udah, ayo masuk!" ajak Sekar mempersilakan mereka masuk dan ikut duduk di ruang tamu.
"Kamu ingin membicarakan apa Ga, sampai mengumpulkan kami semua?" tanya Aldi --- Papa Arga.
"Arga ...," ucap Arga terpotong oleh Afnan.
"Afnan, mau Mas Arga menikah lagi Mah, Pah," perkataan Afnan membuat semuanya terkejut.
"Apa maksud kamu nak?" tanya Arum menoleh melihat Afnan --- ibunda Afnan.
"Apa kurang jelas permintaanku, Bun. Aku ingin Mas Arga, menikah lagi dengan Nayla," sahut Afnan memegang tangan Nayla yang disisinya.
Arum menatap Nayla dengan tajam lalu menukikan alisnya. "bukannya kamu Nayla Ramadhani sahabat lamanya Afnan dikampung itukan?" Tanya Arum dengan suara meninggi.
Nayla meremas gamisnya saat mendengar suara Arum yang meninggi, "i-iya tante," ucapnya terbata-bata.
Arum berdiri dan menghampiri Nayla. "Kenapa kamu tega, kamukan sahabat Afnan kenapa kamu jadi madunya," pekiknya sambil menguncang tubuh Nayla.
Afnan yang melihat langsung memeluk Ibundanya dan berujar, "Bun, ini keinginan Afnan! Nayla gak salah." Mendengar tutur kata anaknya ia berhenti dan berbalik melihat paras sendu putrinya.
"Kamu yakin, Afnan?" tanya Arum sekali lagi menatap manik mata yang teduh itu.
Afnan mengangguk lalu tersenyum, membuat Arum tersenyum getir dan mengandeng Afnan. "ya sudah, bunda setuju! Bunda yakin Afnan kuat," ucap Arum meneguhkan hatinya yang tak rela anaknya dimadu.Semuanya mengangguk menyetujuinnya.
"Kapan kalian menikah?" tanya Dimas - Ayah Afnan."Minggu depan." Bukannya Arga yang menjawab malah Afnan.
"Apa kalian sudah melamar Nayla kepada orangtuanya?" tanya Aldi.
"Sudah pah," sahut Arga datar menatap Afnan yang selalu menebar senyuman.
"Dirumah siapa ijab kabul dan resepsinya?" tanya Dimas menatap Arga tajam."Dirumah kami yah," jawab Arga mendekati Afnan dan membawanya duduk disisinya.
Nayla sendiri terdiam merasa dirinya tak dianggap disini.
"Ya sudah pah, kami hanya ingin menyampaikan itu, izin pulang ya! Mau menyiapkan untuk pernikahan kedua mas Arga," pamit Afnan sambil berdiri dan mencium tangan mereka semua diikuti Nayla dan Arga.
"Assalamualaikum, semua!" ucap mereka bertiga berlalu keluar rumah sambil melambaikan tangan.
"Sekarang mau kemana, kita sayang?" tanya Arga mengelus pipi Afnan, membuat sang empu memejamkan mata menikmati sentuhannya.
"Butik mas, kita pilih baju pengantin," sahut Afnan tersenyum.
"Allhamdulillah, kita udah mendapatkan restu mereka semua ya, Nay," bukan Arga yang mengucapkannya melainkan Afnan sambil menoleh kebelakang melihat Nayla yang memainkan ponselnya saat melihat betapa mesranya Arga ke Afnan.
"I-iya, Allhamdulillah Afnan," sahut Nayla tersenyum kaku. Canggung itu yang ia rasakan berada ditengah-tengah mereka, apa ia akan bisa mendapatkan hati Arga setelah menikah. Bahkan setiap bertemu hanya beberapa patah kata yang keluar dari bibir tebal nan mengoda milih Arga.
Hari berganti terus sampai akhirnya hari yang ditunggupun tiba, semua orang sibuk lalu lalang sedangkan Afnan dan Nayla sedang di make-up oleh perias.
KAMU SEDANG MEMBACA
SAHABATKU MADUKU (END) (PINDAH KE KBM app & Goodnovel)
DiversosHubungi link whatsapp di BIO Info : cerita ini sudah end dengan isi bab 1- 75 hanya ada di KBM App & Goodnovel Credit by Pena_Receh01 "Terserah kamulah, capek mas! setiap malam kamu selalu membahas soal poligami. " ucap Arga melepaskan pelukannya, "...