Disinilah Nayla dan Arga sekarang, pulau pribadi miliknya tempat bulan madu saat bersama Afnan. Ternyata istrinya menyiapkan sama persis dengan dirinya. Tangan Arga mengengam jemari Nayla membuatnya sedikit terkejut, karena kagum dengan tempat honeymoon mereka, dan suaminya mengajak melangkah. Matanya terus berlarian melihat sekitar, membuatnya tak sengaja tersandung dengan sigap Arga memegang pinggang raping Nayla agar tak terjatuh.
"Hati-hati, lain kali jangan liat kemana-mana cukup lihat jalan dan aku saja," ucap Arga memegang tangan Nayla lalu mengajaknya jalan lagi.
Nayla melangkah sambil mencerna ucapan Arga, semburat merah merambat di pipinya saat mengerti perkataan suaminya. Masuk ke Villa D grup berjalan ke kamar utama setelah sampai duduk diranjang.
"Ah ... megah sekali Villanya," gumam Nayla membaringkan tubuhnya.
"Kamu suka?" tanya Arga ikut tiduran dan memeluk istrinya.
Nayla mengangguk menatap langit-langit kamar yang indah bertaburan stiker bintang yang bersinar jika gelap.
"Mandi gih, abis itu makan siang. Atau mau mandi bersama?" Titah Arga sambil menyelipkan godaan membuat Nayla tersipu malu.
"Aku mandi duluan," sahut Nayla meraih handuk dan masuk ke kamar mandi membuat Arga terkekeh.
"Ah ... lucunya ngerjain kamu Nay," gumam Arga menelepon OB untuk membawakan makan siang.
Nayla meruntuki dirinya yang tak mambawa baju ganti, tangannya memegang gagang pintu dan membukanya untuk melihat keadaan kamar.
"Lagi ngapain kamu?" tanya Arga mengejutkan Nayla membukanya langsung membuka pintu lebar membuat Arga terjeduk pintu.
"Aduh ...." Arga melenguh sambil memegang dahinya yang sedikit sakit.
"Maaf, mas, mana yang sakit?" tanya Nayla dengan suara gemetar melangkah mendekat mengelus dahi Arga tak lupa meniupnya.
Arga tersenyum lalu dengan secepat kilat mengecup bibir ranum Nayla membuat sang jelita terkejut sampai matanya membulat sempurna.
"Ini masih siang, jangan mengodaku, pakai baju sana!" titah Arga disambil terkekeh melihat Nayla mempautkan bibirnya.
"Siapa yang mau ngegodain mas lagi, aku mau ngambil baju," ketus Nayla melewati Arga dan memilih baju untuk dipakai hari ini, setelah selesai membawanya ke ruang ganti.
Sehabis memakai pakaian, Nayla keluar langsung ditarik.
"Kita mau kemana mas?" tanya Nayla mensejajarkan jalannya.
"Makan! Aku menunggumu menganti baju sampai setengah jam, aku kelaparan tau," keluh Arga.
"Aku gak nyuruh kamu nunggu," gerutu Nayla tak terima.
"Sudahlah jangan bertengkar aku lapar! Sekarang duduk dan nikmati makananya," ucap Arga mendudukan Nayla di kursi membuatnya mendengkus.
"Awas kamu, nanti malam aku makan," ancam Arga membuat Nayla tersedak segera meraih air minum.
.
.
.
Semua orang sibuk dengan perkerjaan masing-masing di Villa itu. Angin mengembus dengan segar, masuk ke cela-cela membuat dua sejoli ini mengeratkan pelukkannya untuk menghangatkan tubuh. Setelah melalukan percintaan yang panas malam tadi membuat mereka tertidur pulas. Seseorang berjalan dengan angkuh diikuti pelayan di belakangnya."Ingat, jangan sampai membuat kesalahan." Tidak memperlambat langkahnya ia berseru dengan tegas.
"Siap, tuan Fadli," ucap maya pelayan tadi menatap punggung sekertaris Fadli.
Pikiran maya menerawang, mengingatkan agar tak melakukan kesalahan, sampai dia berada di sebuah pintu, lalu sekertaris fadli mengetuknya.
Nayla terusik mendengar suara ketukan, ia segera duduk dan mengoyangkan badan Arga membangunkannya.
"Apa sayang? pagi-pagi udah bangunin, mau ronde lagi?" tanya Arga mengoda disela-sela mengucek matanya.
Nayla tersipu malu dan memukul Arga pelan. "Itu ada yang ketuk pintu, tolong bukain, aku mau mandi," ucap Nayla bangkit dari ranjang dan mengambil handuk lalu berjalan ke kamar mandi.
Arga segera mencari pakaiannya dan membuka pintu.
"Selamat pagi tuan," sapa sekertaris Han saat melihat pintu terbuka.
"Hmm ... ada apa, mengganggu saja!"
"Sarapan sudah siap, Tuan, sekarang ada miting," terang sekertaris Han menundukkan kepalanya.
"Apa! saya sedang honeymoon kenapa ada mitting," seru Arga menatap tajam sekertarisnya.
"Maaf ... tuan, ini dari sahabat tuan," ucap sekertaris Han.
Arga menghela napas gusar lalu segera menutup pintu saat mendengar suara decitan pintu terbuka, menoleh dan mendekat ke arah Nayla yang mencari pakaian. "Maaf ... inikan bulan madu kita tapi aku harus pergi mitting hari ini," bisik Arga sendu menaruh dahunya dibahu Nayla.
Wanita itu berbalik lalu tersenyum. "Tak apa, pergilah ... aku akan menunggumu," sahutnya.
"Makasih," ucap Arga mengecup pipi istrinya dan berlalu ke kamar mandi.
KAMU SEDANG MEMBACA
SAHABATKU MADUKU (END) (PINDAH KE KBM app & Goodnovel)
عشوائيHubungi link whatsapp di BIO Info : cerita ini sudah end dengan isi bab 1- 75 hanya ada di KBM App & Goodnovel Credit by Pena_Receh01 "Terserah kamulah, capek mas! setiap malam kamu selalu membahas soal poligami. " ucap Arga melepaskan pelukannya, "...