Khia POV
Setelah kejadian di kafe waktu itu membuat Shakary semakin posesif terhadap Ku, terkadang membuat Ku merasa bahwa dunia bebasku telah sirna karena Shakary. Entah kenapa juga terkadang aku suka dengan sikap Shakary, yang mengutamakan ku di segala hal seperti sekarang ini.
" Sudah lama nunggu nya yang" kata Shakary cemas
" Enggak kok mas, kelas aku baru aja selesai, kan aku sudah bilang kalau sibuk enggak usah jemput, aku bisa pulang sendiri"
" Sesibuk apa pun aku, pasti aku sempatkan semua hal untuk mu, karena kamu sangat penting dalam hidupku, yang harus di nomor satukan"
Blus tiba-tiba pipi ku panas mendengar kata-kata Shakary. Huhu pasti pipi ku sangat merah.
" Kamu gemesin banget si yang , dengan pipi memerah mu membuat ku tidak rela kau dilihat orang lain" membawa Ku kedalam pelukan nya.
" Apa si mas meluk segala malu dilihat orang, mana tempat umum ih" kata Ku untuk melepaskan pelukannya
" Hahahhah iya terserah mas dong, kenapa juga malu, kamu kan milik ku"
Jangan ketawa dong mas membuat hati ku lemah kan jadinya.
" Iya sudah lepas ih. Ayo pulang malu dilihat orang" mana tidak malu kami berpelukan sebenarnya bukan berpelukan si tapi dipeluk wkwkkw di parkiran yang rame ini membuat kami jadi tontonan mahasiswa lainnya.
" Hahahaha ayo kita pulang" kata Shakary sambil melepaskan pelukannya pada ku.
Huhu akhirnya aku bisa bernapas lega, aku takut dia bisa mendengar detak hati yang sangat deg deg kan ini, bagaimana tidak hati ku bekerja rodi berdetak karena di peluk begitu posesif nya dan aroma tubuhnya yang sangat harum ini.
Setelah mobil Shakary melaju dia mengambil tangan ku untuk ia genggam
" Mas fokus nyetir dong, kamu ke kantor lagi setelah ini?" Karena aku takut mas Shakary menyetir pakai tangan satu." Biarkan seperti ini mas suka. Em kayaknya iya kenapa yang?"
" Tidak, aku sangka kamu enggak sibuk"
" Kenapa Hem bilang aja, kamu mau apa. Kalau demi kamu aku pasti usahakan apapun itu" katanya dengan tegas dan sambil mencium tangan ku yang dia genggam dari tadi.
Hal ini terkadang membuat ku merasa begitu di ingin kan oleh Shakary yang begitu sempurna. Karena itu aku merasa terbuai tapi aku masih ragu untuk untuk membuka hatiku seutuhnya, aku takut kecewa aku sadar diri, dari segala hal kami berbeda. Aku hanyalah kalangan menengah ke bawah orang tua ku hanya petani di kampung, dan aku juga tidak sempurna seperti gadis lain nya yang mempunyai body yang bagus aku hanyalah gadis biasa yang berlebihan berat badan. Aku takut dia hanya penasaran pada ku.
" Hei apa yang kamu pikirkan my Ara?" Katanya sambil mengelus pipiku. Karena hal ini menyadari ku dari keterpakuan ku dari kecamuk hati akan keraguan ku ini, tapi ketika melihat tatapannya begitu tulus membuat keraguan ku berkurang. Tapi aku masih butuh waktu untuk meyakinkan kan diriku dengan semua ini, dan ku berharap dia sabar menunggu ku.
"Tidak ada mas" kata ku sambil menatap nya dengan ragu.
" Iya sudah, bila kamu belum siap cerita. Oh iya kamu belum makan kan, mau makan apa?.
" Em rencana nya tadi aku mau masak dikosan, tapi karena mas mau ke kantor lagi jadi kita makan diluar aja"
" Aku lebih suka masakan mu"
" Tapikan mas kamu harus ke kantor, nanti kamu telat lagi"
" Aku bos nya sayang, dan aku bisa datang kapan ku mu"
" Ya enggak bisa gitu dong, kamu kan harus kasih contoh yang baik untuk karyawan kamu mas"
" Mereka aku gajih untuk bekerja, jadi mereka tahu harus bagaimana, tanpa harus ku contoh" katanya.
" Iya terserah de, kamu mau dimasakin apa?" Walaupun kami berdebat pasti pemenangnya tetap dia karena dia tidak akan mau mengalah.
" Em aku sebenarnya menyukai semua masakan mu tapi saat ini aku lagi mau makan ayam kecap de yang"
" Dasar bilang aja mau ayam kecap mas, enggak usah berbelit" kata ku dengan gemas.
Setelah sampai dikosan ku, aku bergegas untuk memasak agar mas pacar bisa cepat ke kantor. Setelah 30 menit masakan ku selesai ada ayam kecap, sambal terasi, sama rebusan. Meskipun ketika aku memasak ada saja gangguan dari mas pacar yang terus memelukku.
" Mas lepas dong, ayo kita makan"
" Huh ayo kita makan" katanya melepaskan peluk kan dengan tidak rela, mungkin aku banyak lemak jadi enak dipeluk.
" Mas suka banget yang masakan mu, dan mas enggak sabar kita untuk menikah agar mas makan masakan mu tiap hari, dan bebas memeluk mu kapan pun mas mau"
" Kamu ada-ada aja de mas", kadang aku ane sama dia yang sangat suka memelukku.
Setelah makan mas Shakary langsung pergi ke kantor, dengan kesal.
" Mas sebenarnya masih mau diam disini di bandingkan harus ke kantor"
" Ya enggak bisa gitu dong mas kamu harus tahu kewajiban kamu dong, dan hati-hati ya mas".
Setelah sekian purnama aku datang lagi wkwkkw. Maaf ya guys baru bisa update sekarang soalnya aku sibuk banget skripsi saat ini.
Untuk yang suka komen biar update lagi aku ucapkan terimakasih kasih karena telah mengingatkan ku untuk comeback wkwkkw. Dan aku harap kalian masih menyukai cerita ngawur dari aku walaupun updatenya jarang. Doakan dan ingatkan aku untuk update terus yang guys. Salam rindu untuk kalian semua. 🥰🥰Bengkulu 14 April 2020
KAMU SEDANG MEMBACA
My wife
ChickLitShakari Putra Wijaya merupakan CEO Wijayagroup yang memiliki tampang bak pangeran dengan pesona yang dapat meluluhkan hati wanita, tapi dia merupakan sosok yang dingin dan tempramental, serta apa yang dia inginkan harus dia miliki saat itu juga. " k...