8

6.1K 296 25
                                    

Khia pov
Setelah berdebat dan mengetujui permintaan Shakari menjadikan aku kekasihnya, akhirnya aku bisa  tetap tinggal dikosanku dan hubungan kami juga mulai ada kemajuan, dimana aku mencoba menerima Shakari, walaupun terkadang aku merasa risih dengan kelakuan Shakari yang suka melakukan kontak fisik seperti saat ini Shakari selalu menempel seperti lintah kepadaku, dan mengikutiku kemana pun didalam kosan ku.

" apa kau tidak bisa menyingkir sedikit, aku risih dan juga pasti aku bau karena belum mandi" iya benar aku belum mandi karena minggu pagi ku harus hancur dengan kedatangan Shakari pagi-pagi sekali ke kosan ku

"tidak bisa, baumu harum lo hon aku suka"

Hei seenak jidatnya dia mengatakan kata-kata seperti itu dengan tatapan dibuat sepelos mungkin mebuatku geli melihat ekpresinya seperti itu

" ayolah aku ingin mandi, setelah itu aku akan membuat sarapan untuk kita" bukannya melepaskan Shakari malahan tiduran menjadikan paha montokku sebagai bantalnya dan menggelamkan kepalanya di perutku

" nanti saja aku masih kangen lo hon, hon aku suka tiduran seperti ini karena empuk" katanya dengan suara yang agak kurang jelas karena posisi Shakari di peruk Khia

" astaga kenapa kau sangat menyebalkan, mana tidak empuk kau tidak lihat perutku penuh lemak ini hah?"  kata ku dengan kesal

" hahhaah kenapa kau sangat lucu si hon ketika kesal, kau tahu tubuhmu di mataku sangat sexi lo dan semuanga ini milikku" kata Shakari dengan posesif

Aku melihat kesungguhan di matanya hal ini membuatku merasa sangat di inginkan selama ini aku belum pernah menemukan laki-laki yang mau menerimaku karena fisikku ini. Tetapi Shakari yang sempurna ini bisa menerimaku, dan mulai saat ini aku akan mencoba menerima Shakari dan mulai masuk kedalam kehidupannya untuk mencairkan sifat sombong dan kejamnya aku pernah melihat dimatanya banyak menyimpan kesedihan.

" baiklah, kau harus bangun karena aku harus mandi, dan setelah mandi dan sarapan aku akan mengikuti semua keinginanmu seharian ini, bagaimana?"

" baiklah, kau harus menepati janjimu hon" Shakari berdiri dengan senang

Dasar Shakari diberi janji seperti saja sudah membuat dia sangat senang seperti anak kecil yang diberi permen saja.

Aku mandi tidak suka lama-lama nanti lemakku akan luntur, aku lebih suka mandi bebek saja agar menghemat waktu.

" hon kau cepat sekali mandinya, aku sangka kau akan mandi  memakan waktu" kata Shakari dengan terkejut

" aku tidak suka mandi terlalu lama, memangnya kenapa si?" kata ku

" tidak apa-apa biasnya cewek mandinya lama lo hon"

" iya sangat pengalaman ya pak?, tahu semua waktu mandi wanita dasar?"

" hei jangan salah paham dan marah, mayoritaskan seperti itu lo hon" kata Shakari dengan mendekati Khia yang masih berdiri di pintu kamarnya

" siapa yang marah si?, ya aku tahu, tentu saja pengecualian aku"

" hahha ada-ada saja si hon. Bikin gemes kamu ini"

" dasar bapak tidak nyambung, minggir aku ingin membuat sarapan untuk kita"

" kau bisa masak hon?" kata Shakar terkejut

" tentu saja, ketika kau mencicip masakanku pasti kau akan ketagihan" kataku dengan sombong hehhe, jangan salah aku terbilang handal dalam memasak karena aku di ajarkan dari kecil oleh ibukku agar bisa memasak dan rencananya dulu waktu kuliah aku akan mengambil jurusan chef tapi kuliah chef pasti mahal dan cita-citaku tersebut harusku kubur, dan aku akan menjadi chef untuk keluarga kecilku saja nanti.

Setelah beberapa menit masakan ku sudah siapa, menu sarapan kami hari ini nasi goreng seafood

" mas ayo makan"

"kau memanggilku dengan apa hon?" kata Shakari terkejut karena panggilan Khia

"tidak ada pengulanga, ayo makan" kataku dengan malu

" ah kau tidak seru, aku tidak mau makan sebelum dipanggil seperti tadi"

" kau tidak lucu ketika merajuk, badan kekar muka sangar apa tidak malu ?, ayo makan"

"tidak mau"

" baiklah tuan pemaksa, ayo mas makan nanti nasi gorengnya dingin" kata ku dengan halus karena aku sangat lapar untuk meladeni acara merajuknya si singa jantan ini

" aku suka panggilan mu lo hon"

Dengan diam kami sarapan dan Shakari sudah menghabiskan 3 piring sarapannya membuat dia kekenyangan

" hon kau harus masak setiap hari untukku ya?, aku sangat suka makan masakanmu menbuatku susah bergerak karena kekenyangan

" hem, tidak janji lo mas, jika sibuk aku tidak bisa masak" kata ku sambil mencuci peralatan makan kami

" saatnya kau menepati janji mu tadi lo hon, rencananya aku mengajakmu ke rumahku, tapi aku kekenyangan dan ngantuk, jadi gimana dong?" katanya dengan bingung

" tunggu perutmu baikkan dulu. Siapa suruh kau menghabiskan semuanya jadi seperti " kata Ku menghampiri Shakari di sopa lusu milikku

"soalnya masakkan mu enak lo hon" kata Shakari rebahan di pahaku

Bersambung.........
....

.
.
.
. maafkan atas keterlambatanku untuk update terimakasaih sudah setia membaca karya ku yang abal-abal ini, mungkin banyak typo karena idak sempat baca ulang.

See you
Bengkulu kamis 27 agustus 2020

 

My wifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang