Jenar baru selesai melipat sajadahnya— baru selesai sholat maghrib. Namun denting ponselnya berbunyi tanpa henti, membuatnya penasaran dan mau tak mau mendekat ke arah ponselnya.
Sebuah pesan yang sukses membuatnya mengerutkan dahi.
Jenar lekas mengambil celana jeans-nya yang memang sengaja digantung dibalik pintu kamarnya— lalu memakainya. Sesuai dengan janjinya pada Jean, dirinya akan mendatangi rumah kekasihnya itu.Mendapat pesan pengingat seperti itu dari Jean, bukanlah pertama kalinya bagi Jenar— dan Jenar tak pernah sekalipun merasa keberatan, dirinya akan dengan senang hati melayani gadisnya.
Dibawah, semua orang sedang berkumpul di ruang tengah— bersantai. Jenar berjalan menghampiri ketiganya— Mama Yuan, Papa Danu, dan Mas Theo.
Mengingat penampilan Jenar yang biasanya hanya didominasi dengan celana training pendek dan kaos kebesaran, penampilan kali ini tentulah mendapat atensi yang beragam dari mereka— terutama Mama Yuan.
Memang, naluri seorang ibu memang tidak bisa dibohongi.
"Kemana, kamu?"
"Ke rumah Anneth dulu, ya."
"...masih?"
Jenar mengangguk, "Masih, lah."
Mama Yuan berdecak samar, bibirnya bergerak seperti mencibir, "Cewek kayak gitu aja masih dipacarin. Judes."
Jenar menghela nafas pelan, "Dia, tuh, nggak judes, Maa... Mama belum kenal dia aja." Jenar berjalan meraih kunci motornya yang digantung didekat televisi, "Dah, ya, berangkat. Assalamu'alaikum."
"Wa'alaikumussalam..."
Selepas anak bungsunya pergi, Mama Yuan beralih pada Mas Theo yang sejak tadi diam— dengan ponsel ditangannya.
"Adik kamu, tuh, masih kayak gitu aja, ya? Cewek padahal banyak, lho. Mama bisa aja jodohin dia sama anak kolega-koleganya Papa."
Mas Theo menghela nafas lelah, "Nggak tahu, Ma. Namanya juga anak muda, lagi bucin-bucinnya sama cewek."
KAMU SEDANG MEMBACA
Lika Liku Jejak Luka
DiversosYang namanya hidup, pasti langkahnya penuh dengan lika-liku. Dan pastinya... selalu diselingi dengan luka. Baik itu luka fisik, maupun non-fisik. Meskipun tak terlalu nampak, karena para bujang dan mojang Karawang ini selalu pandai menutupinya. Hing...