Bunga yang Layu

389 209 114
                                    

Dumai, 26 Desember 2020


     Kring kring!!

     "Euh."

     Terdengar suara lenguhan dari seorang gadis berambut panjang. Dingin. Itu kata yang dapat diungkapkan gadis yang tiada lain adalah Allura.

      "Allura! Bangun! Kita sarapan dulu," terdengar suara sang mommy dari lantai bawah membuat gadis yang akan menginjak usia 15 tahun itu mau tak mau membuka matanya.

     "Iya mom!" Ucap gadis itu setengah berteriak kemudian berjalan menuju toilet.

***

     "Pagi mom, dad, Luna," sapa Allura kemudian mencium singkat pipi orang tuanya dan dengan tak berdosa mengambil roti yang ada di genggaman Alluna dan melahapnya hingga habis membuat sang adik kesal bukan main.

     "Kakak! Itu roti Luna!" Rengek gadis itu kemudian mengejar sang kakak yang menghindari tatapan maut Alluna.

     Setelah capek kejar-mengejar bagai Tom and Jerry, akhirnya Allura mengaku salah. Biar bagaimanapun itu kesalahannya. Dengan tujuan membuat Alluna kesal yang merupakan hobinya.

     "Lura, Luna, papa mau ngomong serius sama kalian," ucap daddy membuat mereka menoleh ke sumber suara.

     "Beberapa hari lagi Allura kan mau ulang tahun. Jadi daddy sama mommy mau ngerayain ulang tahun kamu di Jakarta sama Givano," perkataan sang daddy sukses membuat Allura senang seketika.

     "Serius dad?!" Tanya Allura masih tidak percaya.

     Biasanya ketika hari ulang tahunnya, Givano lah yang datang. Tepat pada perayaan tahun baru. Dan ini kali pertamanya Allura akan merayakan ulang tahun di Jakarta.

     "Iya. Jadi mulai sekarang kita harus siap-siap. Tanggal 30 kita berangkat, kita pakai mobil aja. Sekaligus jalan-jalan," jelas sang mommy membuat Allura senang, tidak. Gadis itu sangat senang!

***

     Setelah pembicaraan singkat di meja makan tadi, Allura langsung masuk ke kamarnya. Gadis itu mengambil handphone dan mulai menelpon seseorang.

     "Hai Na! Gimana kabar kamu?" Tanya seseorang tersebut saat sambungan video call itu tersambung.

     "Enzi! Coba tebak," ucap Allura tanpa menjawab pertanyaan Givano.

     "Okeh aku tebak! Kamu lagi senang, dan itu pasti karena sebentar lagi kita ulang tahun kan?" Jawab pemuda itu yakin.

     "Kalau aku senang itu udah pasti. Tapi alasannya bukan itu!" Jawab Allura menggelengkan kepalanya pelan.

     "Hmm. Kamu pasti lagi mikirin aku makanya happy kan? Jelaslah! Gini nih, nasib orang ganteng," jawab Givano sembari merapikan jambulnya dengan percaya dirinya.

     "Idih! Enzi geer! Mama, Enzi geer," adu Allura ketika melihat ada Laura yang memperhatikan interaksi antara Allura dan Givano lewat video call.

     "Maklum Lur! Efek kelamaan jomblo. Geer gini kan jadinya," jawab Laura sambil terkekeh membuat Givano melotot tak setuju.

AlGiv: 1 JanuariTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang