000

1.8K 300 38
                                    

Untuk kamu ... istriku.

Sudah kubilang bahwa aku bukan pria yang baik, bukan orang lemah lembut yang bisa melakukan hal-hal terkasih pada anak kita.

Aku kira, aku ini tidak berubah.

Sejak dulu.

Tidak ada namanya kasih sayang yang aku pelajari dari keluarga.

Semuanya menjauh, membuangku, mengusir pergi dan jangan pernah kembali.

Cuma kamu yang menerimaku. Memilih membuat keluarga bersama, memberi sebuah hari-hari indah yang tidak terulang lagi, semuanya seperti parade hari kasih sayang yang tidak pernah berakhir. Kamu meninggalkan semuanya lebih dulu.

Aku lelah, sungguh.

Hidup tanpamu membuatku kembali mengenal sisi redup.

Saat aku menutup mata hanya segala hal negatif yang terlintas.

Bayang-bayang ini, pandangan itu, orang-orang itu yang menghambat. Semuanya seperti gangguan yang tidak pernah berhenti mengarah, menukik dan menyerang ketika aku lemah.

Namun, ketika aku melihat dia yang mirip denganmu.

Aku lega, dia baik-baik saja.

Anak kita tumbuh dengan baik meski bukan karenaku.

Aku senang.

Kamu tahu? dia mulai memanggilku ayah.

Panggilan sederhana itu berarti banyak.

Yah walaupun aku enggan menunjukkannya. Aku kira sifat kami mirip, jangan khawatir, dia tidak mungkin sepertiku. Tenang, dia lebih pendiam dari yang aku kira.

Tunggu aku.

Ketika aku selesai menjadi ayah yang berguna untuknya.

Mari menunggunya lama dan lama di sana, hanya kita berdua.

Aku mencintaimu.

Aku mencintaimu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Apa itu move on?

RestartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang