Bab 18

2.4K 139 5
                                    

Semangatt puasanyaa bagi yang puasa.

°
°
°

"SAORRR SAORRR MAMAAA PAPAA MASJOOO SAORRRRRR KUY" Teriak Gabby mengelilingi kamar suami dan mertuanya. Gasopan.

"Hoaahmmm jam berapa sihh Gab?" Tanya Anton yang baru keluar bersama Kirana yang sama-sama nyari belek.

"Jam 3 heheee" ucapnya di imbuhi cengiran.

"Ish ish kan masih ada setengah jam Gabby hoahhh" ucap Kirana seraya menyandar di bahu suaminya karena nyawa belum terkumpul.

"Jam berapa yang huahhh" tanya Gavin yang masih garuk ketek.

"Iuhhh bau jigong" ucap Gabby pura-pura muntah. tapi emang bau sih.

"Masih ada 30 menit lagi ,tidur lhaa!" ucap Kirana Anton dan juga Gavin barengan dan mereka saling menyender satu sama lain.

"Lhaa? Tidur lagi? Okeyy" ucap Gabby seraya tersenyum miring.

"Oh ambil kendanganya El dulu ah" kemudian Gabby mengabil kendang El di ruang bermain dan menabungnya seraya teriak.

Dung

Dung

Dung

"SAORR SAORRR"

"SAOR SAORRR"

Dung

Dung

Dung

"SAORRR ORA SAORR SAKKAREPMU"

"SAORRR ORA SAORR SAKKAREPMU"

Dung

Dung

Dung

"S-

"CAOLLL CAOLLLL" saut El yang baru bangun dan ikut teriak untuk membangunkan saur.

"Sipp bangun teriakk kuy El"

"Ciapp mamaa"

"Nakk pinterr"

"SAORR SAORRR"

10 menit kemudian.

"Huuuhhh wahhh El parahh nenek kakek sama papa gamau bangun, gimana ya?" Tanya Gabby seraya jongkok dan memandangi suami serta mertuanya yang tertidur pulas di lantai.

"Emmmm aha! teleak di telinganaa ma" usul El dengan sumringah. Gabby pun tersenyum miring.  Lalu mereka mulai menghitung...

"Satu"

"Uwaa"

"Ti-"

"SAOOORRRRR"

"CAOOLLLL" teriak keduanya bersamaan. Sedangkan ketiga orang yang di tereiaki seketika berdiri dan mengeluarkan kata-kata mutiara.

"Eh kunyuk"

"Astagfirullah"

"Allahu Akbar"

"HAHAAAHAAAA"

"GABBYYY!! ELL!!!!!"

°°°
Gabby POV

Huuuffftt

Yaallahh, gue sumpa ganyangka banget kalo El anaknya mas Gibran, kakaknya Gavin. Gue juga baru tau kalo Gavin punya kakak. Gue takut, takut banget malah. Yang gue takutin itu kalo nanti El di ambil sama mas Gibran dan mbak Gita. Tapi yaa mau gimana mereka orangtua kandungnya.

Ba-Bayi!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang