Bab 22(end)

3.8K 150 27
                                    

1 Tahun kemudian.

Di tengah-tengah kuburan yang begitu sepi terlihat sepasang kekasih sedang mendoakan seseorang yang sudah tiada. Mereka adalah Gavin dan Gabby.

Gavin sangat merasa kecewa dan juga sedih melihat 3 gundukan tanah yang ia lihat. Begitu juga dengan Gabby, ia sebenarnya sangat ingin mencaci-maki orang tersebut tetapi ia sudah tidak ada dan ia harus mengikhlaskan apa yang terjadi.

Flashback

"Bagaimana dok keadaan mas Gibran?" tanya Gita saat melihat dokter baru saja keluar dari ruangan Gibran dengan perasan panik, begitu juga dengan yang lainnya.

"Maaf, kita sudah melakukan apa yang kita bisa mas Gibran lebih di sayang sama Allah SWT" ucap dokter tersebut. Kirana langsung pingsan mendengar apa yang di katakan dokter terbit Gabby dan Gita pun sudah menangis tersedu-sedu. Gavin sudah Gilang kata-kata ia langsung membawa El ke dalam dekapannya.

"Huuuu gimana sih dok saya sudah capek-capek kerja cari uang buat bayar rumah sakit tapi kenapa mas Gibran gak di sembuhkan dok hiks."

"Dokter pasti boong kan sama sayaa" marah Gita dan terus memukuli dokter tersebut. Sedangkan sang dokter hanya pasrah apa yang di lakukan Gita padanya.

Gabby yang melihat itu segera menghentikan apa yang di lakukan Gita. "Mbak udah mbak ini semua takdir mbak hiks jangan kayak gini"

"Enggakk gab! Enggakk! Mas Gibran enggak mati!" Teriak Gita tak terima, saat ia akan menghampiri sang suami di dalam yang ia lihat adalah suaminya yang sudah terbujur kaku tak bernyawa. Ia kemudian berlari untuk melihat jasad sang suami.

"Hiks mas kamu jahatt, kamu gak harusnya kayak gini! Seharunya kamu cuma selametin Elfathan aja, bukan kamu yang kena hiks! Kamu jahat! Kamu jahat ninggalin aku sama El!" Gita terus memukul dada sang suami yang terasa begitu dingin.

"Oke kalau ini mau kamu, aku bakal nyusul kamu" Gita menggila ia keluar dari ruangan dan merebut El dari gendongan Gavin dan membawanya lari. Anton dan Gavin yang takut keduanya kenapa kenapa mereka segera mengejar Gita yang membawa lari El menuju atap rumah sakit.

"Mass paa cepet kejar mbak gitaa biar mama sama kau cepat! Hiks" suruh Gabby pada keduanya.

"MBAK GITA JANGAN GILAA MBAK EL MASIH KECIL MBAK" teriak Gabby saat melihat Gita sudah di ujung. Sedangkan El sudah menangis memberontak pada gendongan Gita.

"Ppaaa eaaannggg huuu bunaaa ell Atut tooyoongg hikss" tangis El semakin keras Gavin yang melihat itu tidak tega dan melangkah maju untuk mengambil El

"Gita tolong jangan gini nak, cukup Gibran yang ninggalin kita kamu gausah nak tolong." Bujuk Anton pada Gita. Gita pun berbalik dan tersenyum miris.

"Maaf pa aku gabisa hidup tanpa mas Gibran" Gavin dan Anton pun perlahan maju nanmun Gita semakin mundur.

"Kalian maju sekali lagi aku loncat" oncom Gita ehh ancam anjrtt. Ancam Gita pada keduanya. Gavin dan Anton pun berhenti mendekat.

"Mbak tolong lah jangan gila mbak, mbak ayo mbak jangan lakukan hal gila ini mbak pliss" Gavin terus memohon.

"Mbak gak bisa Gavin! Mbak sayang dan cinta sama mas Gibran sejak mas Gibran pacaran dengan mbak Farra. Mangkanya mbak mau menggantikan posisi mbak Farra sebagai ibu sambung El. Hiks"

Seraya menghapus air matanya Gita melanjutkan kata-katanya." Jika mas Gibran meninggal maka aku juga akan mati dengan membawa El" ucap Gita.

Ba-Bayi!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang