Rabu, 14 april 2021
Heppy reading!Pagi-pagi sekali, yena dan yuri dibuat bingung dengan para siswa yang mengerumuni mading sekolah mereka.
"Eh pagi-pagi ada apaan ini, acara sekolah?" Yuri.
"Mending liat aja deh, gk pake rebet." Yena narik yuri buat ikutan ngeliat apa yang ada dimading tersebut.
"Emmm, permisi sebentar yah, gue mau liat ini." Yena nyelip nyelip bareng yuri.
"Aduuh liat apaan sih, heb- OMAYGAT ASTAGA INI BENERAN!" Teriak yuri pas mereka udah ada didepan mading itu.
"I-ini s-seriusan, i-ini pasti becanda kan, INI PASTI BECANDA KAN,
DIMANA JIHOON." Teriak yena sambil nangis, yena langsung aja lari ke kelas jihoon disusul yuri dibelakangnya yang pasti sama terkejut nya kaya mereka.
Tapi sayang kabar itu memang benar, jihoon telah pergi untuk selamanya, menurut saksi yaitu kedua orang tuanya jihoon, mereka menemukan jihoon tak bernyawa dikamarnya malam dini hari.
Menurut kejelasan kedua orang tua, jihoon ditemukan dengan darah yang mengalir dibagian tangan (nadi) dan punggungnya seperti terkena benda tajam beberapa kali, kepalanya juga dihantam benda tumpul sehingga menyebabkan perdarahan luar biasa.
"Hiks.. Hikss..... Ji-jihoon yul jihoon hiks." Tangis yena.
"Iya tenang ya yen, gue tau gimana rasanya jadi tenang yah, ikhlasin dia, kita gk bisa apa-apa buat jihoon, yang kita bisa cuman berdoa buat dia disana." Yuri berusaha nenagin yena yang udah nangis beberapa jam lalu.
Hari ini sekolah terpaksa diliburkan untuk tiga hari kedepan, jadi semuanya pulang dengan rasa sedih karena kehilangan temannya sekaligus ketua osis mereka yang baik itu.
Tapi ada satu orang yang pulang dengan hati yang senang mendengar kabar ini, entah senang karena diliburkan atau senang karena hal lain?
Yang pasti hanya dia yang tau.
Tbc.
Huee... Bang jihoon inalilahi..
KAMU SEDANG MEMBACA
PSIKOPAT - END
Mystery / ThrillerGimana rasanya menjadi seseorang yang disukai oleh seorang psikopat gila!?