Part 3 - Pertemuan

44 9 3
                                    


Happy Reading ! ✨

Perhatian kecilmu membuat ku yakin

~00~

"Gue rasa gue jatuh cinta pada pandangan pertama deh" ucap nara tersenyum sambil memegang dadanya dan menghiraukan ucapan selly.

Setelah itu nara meninggalkan selly sendiri.

"Bau..bau jatuh cinta ini ma hhahaha" ujarnya lalu tertawa keras.

Beberapa detik ia tersadar.

"Woiiii tungguin gue" teriaknya, lalu menyusul nara.

-skip rumah-

"Nara pulang" ucapnya sebelum masuk rumah.

"Brisik" tukas Aska lalu bergegas menuju kamarnya

"Segitu ga sukanya yah kakak sama aku" lirihnya

Tiba-tiba

"Itu yang pantes lo dapetin" ujar ara melewati nara, sambil tersenyum sinis.

Siapa kevin? Aska kakak pertama nara , yang memiliki nama panjang Aska Gantaraputra Wijaya. Dia sekelas dengan kevan yaitu XII MIPA 2. Sifat nya yang dulu sangat menyayangi nara telah berubah menjadi sosok yang paling acuh terhadap nara karena suatu kejadian yang membuat nara di benci.

Siapa ara? Dia kembaran nara yang lahir beda 2 menit kata abangnya dulu, dan araca adalah kakak kedua nara. Dengan nama Aracania Putriani Wijaya. Ara berbeda sekolah dengan nara dan aska, ara sekarang duduk di bangku kelas XI MIPA 1 SMA Bangsa satu.

-Skip Kamar-

Dibalkon terlihat nara sedang duduk dengan bahu bergetar ditemanin rembulan yang sangat terang itu.

"Tuhan, hikss.. nara capek harus pura-pura baik-baik hiksss.... aja didepan semuanya tapi nyatanya nara hikss... rapuh, nara hikss...butuh sandaran" ucapnya segugukan.

"Nek bawa nara pulang sama nenek" ucapnya nunduk dengan derai air mata.

Tiba-tiba

"Sayang, buktikan sama mereka kalau bukan kamu penyebabnya. Kamu kuat sayang" ucap nenek sambil mengusap kepala nara.

"Nekk" panggilnya lalu ingin memeluk tapi tiba-tiba nenek nya hilang.

"Astaga... Ternyata cuman hayalan" ucapnya sambil menghapus air matanya

"Iya benar kata nenek, nara kan kuat" ucapnya lalu tersenyum

"Ayo nar, buktiin semuanya" ucapnya menyemangati dirinya sendiri.

Tok...tok... Cleck...

"Non, makan" ucap bi surti

"Haa, oh iya, iya bi. Terima kasih yah bi" ucap nara

Jangan heran kenapa bi surti mengantarkan makanan ke kamar nara. Karena sekarang waktunya mereka semua makan keluarga.

-skip ruang makan-

"Ma, ara terpilih ikut lomba olimpiade mtk loh" ucapnya bangga

"Wah , belajar yang rajin sayang biar nanti hasilnya bagus" ucap mamanya

"Iya benar sayang apa kata mama mu , belajar yang rajin yah. Biar nanti masuk ke universitas yang kamu mau" lanjut papanya.

"Adik kakak pintar" ujar bangga aska ke ara sambil mengusap kepalanya

"Makasih kak" balasnya lalu memeluk aska.

Tanpa mereka sadari di balik dinding besar tersebut ada seseorang yang sedang menahan sakit yang amat luar biasa.

Forse questa è la fine-VanavaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang